Jadi Makanan Sejuta Umat, ini Dampak Buruk Gorengan terhadap Kesehatan Tubuh

6 November 2020, 13:20 WIB
Kentang goreng.*/Pixabay/matthiasboeckel/ /

PR TASIKMALAYA – Gorengan sangat akrab bagi masyarakat Indonesia sebagai camilan dalam segala suasana.

Teksturnya yang renyah dan gurih menjadi kenikmatan yang tidak bisa ditolak bagi pecinta gorengan.

Namun, tahukah Anda kenikmatan gorengan ternyata tak sebanding dengan efek sampingnya?

Baca Juga: Singgung Jika Biden Menang, Rizal Ramli: Tiongkok Masih Halangi Kemajuan Amerika

Makanan yang digoreng cenderung tinggi kalori dan lemak trans.

Itu sebabnya, makanan tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan. Berikut faktor-faktor yang membuat gorengan buruk bagi kesehatan.

1. Kalori

Kalori makanan yang digoreng biasanya dilapisi adonan atau tepung. Proses penggorengan pun mengandung minyak yang cukup banyak.

Inilah yang membuat makanan favorit sejuta umat ini mengandung lemak dan kalori tinggi. Padahal, mengonsumsi kalori terlalu tinggi bisa menyebabkan obesitas.

Misalnya, dalam satu kentang panggang kecil (100 gram) mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak. Tapi, kentang goreng dala jumlah sama bisa mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Mulai Membaik vs Meningkatnya Pengangguran, Awal Dinamika Resesi Indonesia

2. Lemak trans

Makanan yang digoreng dalam minyak pada panas cenderung mengandung lemak trans.

Padahal, lemak trans bisa menjadi pemicu banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan obesitas.

Minyak yang digunakan untuk menggoreng biasanya telah dipakai bekali-kali.

Riset membuktikan setiap kali minyak digunakan kembali untuk menggoreng, kandungan lemak transnya meningkat.

Baca Juga: Facebook Hapus Konten Seruan 'Hentikan Pencurian' Milik Pendukung Donald Trump

3. Akrilamida

Akrilamida adalah zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan selama proses memasak suhu tinggi, seperti menggoreng, memanggang atau baking.

Zat ini terbentuk akibat reaksi kimia anatra gula dan asam amino yang disebut asparagine.

Makanan bertepung seperti produk kentang goreng dan makanan yang dipanggang biasanya memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi.

Paparan akrilamida dalam dosis tinggi bisa merusak dan mengganggu sistem darah serta memicu kanker.

Baca Juga: Temukan Donatur Biaya Pilkada dari Pengusaha, KPK: Ada Konsekuensi Pamrih

Namun, meski makanan yang digoreng mengandung berbagai efek negatif pada kesehatan, bukan berarti kita harus menghindarnya.

Yang perlu kita lakukan adalah membuatnya sendiri di rumah agar kita bisa mengontrol bahan-bahan yang digunakan.

Kunci untuk membuat gorengan yang sehat adalah minyak yang kita gunakan.

Pasalnya, jenis minyak yang digunakan untuk menggoreng sangat berpengaruh terhadap kandungan zat di dalam makanan.

Baca Juga: Menko PMK: Sistem Penyaluran Bansos 2021 Ada Perubahan

Untuk kesehatan, pilihlah minyak yang tahan terhadap suhu tinggi seperti minyak yang terbuat dari lemak jenuh dan tak jenuh tunggal.

Minyak yang tahan terhadap suhu tinggi bisa mengrangi kadar akrilamida yang terbentuk. Selain itu, jangan gunakan minyak untuk menggoreng berulang kali.

Setiap selesai menggoreng, gunakan tisu utuk merendam kelebihan minyak dari makanan.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler