Sebut Bisa Jadi Obat Resesi, Pengamat Ekonomi: Jika RUU Ciptaker Diketok, Investasi akan Datang

10 Agustus 2020, 19:00 WIB
Massa menggelar aksi unjukrasa terkait penolakan Omnibus Law RUU Cipta Kerja di depan Gedung Sate, Jln. Diponegoro, Kota Bandung, Senin (16/3/2020).* /

PR TASIKMALAYA - Pengamat Ekonomi, Rahma Gafmi menyebut bahwa investasi bisa menjadi hal yang berarti di saat pandemi Covid-19.

Di mana, saat banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja di tengah pandemi, maka investasi akan membantu memperluas kesempatan kerja.

"Tidak ada jalan keluar lagi kecuali kita bagaimana mempositifkan investasi. Karena kita tahu bahwa investasi yang positif itu akan memperluas kesempatan kerja," ujarnya Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs RRI.

Baca Juga: Cari Tersangka Penghapusan Red Notice Djoko Tjandra, KPK Nyatakan Siap Bantu Gelar Perkara Kasus

Saat kesempatan kerja bisa diperluas maka menurutnya, dampak Covid–19 akan bisa diatasi dengan baik.

"Walaupun kita mempunyai suatu pertumbuhan ekonomi yang negatif di kuartal kedua ini, saya yakin justru nanti akhir tahun kuartal 4, walaupun ada suatu pertumbuhan yang negatif tapi tidak terlalu dalam," tambahnya.

Ia pun dalam hal ini menyinggung terkait RUU Cipta Kerja yang dinilai bisa membantu Indonesia keluar dari ancaman resesi ekonomi.

Menurutnya, dengan ada aturan tersebut maka bisa mendatangkan banyak investasi ke dalam negeri.

Baca Juga: Banyak Jenazah yang Tak Bisa Diidentifikasi, Gubernur Beirut: Mereka Supir Truk dan Pekerja Asing

"Kalau RUU Ciptaker segera diketok oleh anggota parlemen maka itu akan akan menarik investasi untuk lebih kencang datang ke Indonesia," ucap Rahmi saat dihubungi, Senin 10 Agustus 2020.

Dia meyakini aturan ini adalah jalan keluar dari tumpang tindihnya aturan perizinan yang ada selama ini.

Dia berkata kondisi itu membuat investasi yang ingin masuk ke Indonesia jadi terhambat, padahal investasi menurutnya bagian dari solusi dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi.

Masalah lain yang mempengaruhi buruknya pertumbuhan ekonomi nasional, yakni rendahnya daya beli masyarakat saat Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kemas Ulang Album 'GO LIVE', Stray Kids Telah Dikonfirmasi untuk Melakukan Comeback

Kondisi itu secara otomatis menurutnya, dapat memperburuk produktifitas pekerja.

"Tapi bagaimana kita bisa membangun suatu daya beli masyarakat yang kuat kalau misalnya tidak ada perluasan kesempatan kerja. Salah satu yang menjadi suatu pendorong perluasan kesempatan kerja adalah membangun investasi, baik itu dari luar maupun domestik," tukasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler