PIKIRAN RAKYAT - Seorang pengguna Facebook Hermono Teguh Budianto mengunggah tangkapan layar artikel dengan menyebutkan FPI sebagai dalang yang memengaruhi pikiran masyarakat untuk percaya PKI kembali hidup.
Dalam detailnya, tangkapan layar yang menampilkan artikel yang berasal dari salah satu pemberitaan nasional dengan judul “Polisi Benarkan Ada Upaya Dari FPI Dalam Penyebaran Kaos & Atribut PKI.”
Baca Juga: Dianggap Jadi Mata-mata, Seekor Merpati Merah Muda Berkode Unik Ditangkap Kepolisian India
Narasi lengkap dapat terlihat sebagai berikut:
“Skenario FPI dgn mempengaruhi Pikiran Masyarakat agar Percaya PKI itu ada. PADAHAL MEREKA2 SENDIRI YG MENYEBARKAN BENDERA2 ITU.!!!,” demikian bunyi narasi yang disebarkan pengguna Facebook Hermono Teguh Budianto tersebut
Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Hoax Crisis Center Jabar, ditemukan bukti yang membantah klaim narasi yang marak beredar tersebut.
Baca Juga: Taman Hiburan Jepang Dibuka, Naik Roller Coaster Dilarang Berteriak hingga 'Hantu' Wajib Jaga Jarak
Secara pasti, diketahui adanya kesamaan gambar dari unggahan pengguna Facebook Hermono Teguh Budianto dengan sebuah artikel yang dimuat dalam salah satu pemberitaan nasional dengan judul, “Polisi Benarkan Semarang Jadi Lokasi Penyebaran Kaus dan Atribut PKI”.
Lebih lanjut, artikel yang ditulis oleh Muh Radits dan diunggah pada Rabu, 11 Mei 2016 lalu itu tidak mencantumkan keterangan yang terkait FPI.
Alih-alih FPI, artikel itu justru menjelaskan Urdya Sejiwangga sebagai pelaku yang berhasil diamankan pihak keamanan saat sebuah konser musik tengah berlangsung di Lapangan Saburai pada Minggu, 08 Mei 2016.
Baca Juga: Wali Kota Tasikmalaya Apresiasi 2.000 Paket Sembako Polri Bagi Warga Terdampak Covid-19
Dalam arti lain, tidak ditemukan dalam artikel itu yang menyebutkan Front Pembela Islam atau FPI adalah dalang dari pembangkitan isu PKI seperti klaim pengguna Facebook Hermono Teguh Budianto. .
Dengan demikian, klaim narasi yang menyebutkan wacana PKI kembali hidup dalam masyarakat sekarang hanyalah skenario yang sengaja disusun FPI, terbukti salah.
Baca Juga: Tak Perpanjang Masa PSBB, Wali Kota Tasikmalaya Optimistis New Normal Tetap Diberlakukan 1 Juni
Untuk itu, unggahan foto dan narasi yang disebarkan dalam media sosial itu termasuk dalam kategori Konten yang Dimanipulasi atau Manipulated Content.
***