PIKIRAN RAKYAT - Seekor merpati dengan bulu bercak berwarna merah muda ditangkap kepolisian India karena dicurigai sebagai mata-mata dari Pakistan.
Namun, sang pemilik burung yang tinggal di wilayah Kashmir menuntut agar burungnya dibebaskan dan mengklaim bahwa burungnya bukan seorang mata-mata.
Baca Juga: Cek Fakta: Pos TNI-Polri di Papua Dikabarkan Diserang KKB OPM hingga Amunisi Raib, Ini Faktanya
Kepolisian setempat yang menahan burung tersebut berdalih ingin mencoba menguraikan kode yang terpasang dipergelangan kaki sang burung.
Namun, sang pemilik burung bernama Habib Ullah membantah tuduhan tersebut dan mengaku bahwa kode unik yang ada di burungnya merupakan nomor teleponnya.
Baca Juga: Taman Hiburan Jepang Dibuka, Naik Roller Coaster Dilarang Berteriak hingga 'Hantu' Wajib Jaga Jarak
Habib merupakan warga desa Bagga-Shakargarh yang terletak empat kilometer dari perbatasan penangkapan sang burung.
Habib diketahui tengah akan merayakan Idul Fitri, ia pun lantas melukis sayap burung-burungnya dan melepaskannya sebagai simbol perdamaian, cinta, dan toleransi.
Baca Juga: Wali Kota Tasikmalaya Apresiasi 2.000 Paket Sembako Polri Bagi Warga Terdampak Covid-19
Sedihnya, salah satu merpati yang ditangkap kepolisian India harus meninggal dunia dan meyerahkannya kepada Pasukan Keamanan Perbatasan. Beberapa lainnya masih dilakukan invetigasi, ditahan, dan ditempatkan di kandang.