Hoaks atau Fakta: Dubes Tiongkok Sebut Gaji TKA Harus Lebih Tinggi, 'Indonesia Tanpa Cina Bisa Apa?'

30 Juni 2020, 08:30 WIB
HOAKS - Terdapat headline video yang mengklaim bahwa sistem penggajian Tenaga Kerja Asing Tiongkok harus lebih tinggi dari tenaga Indonesia.* //KOMINFO

PR TASIKMALAYA – Beredar sebuah video yang didalamnya berisi konferensi pers virtual Kedutaan besar Tiongkok untuk indonesia Wang Liping pada Selasa, 2 Juni 2020.

Namun yang disoroti, dalam video yang beredar tersebut, terdapat headline video yang mengklaim bahwa sistem penggajian Tenaga Kerja Asing Tiongkok harus lebih tinggi dibandingkan dengan orang Indonesia.

Berikut penggalan narasi lengkap pada headline video tersebut: “Gaji TKA Cina Harus Lebih Tinggi, Indonesia Tanpa Cina Bisa apa?”.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Video PDIP Berikan Instruksi Kepada Seseorang untuk Membakar Benderanya

Setelah tim PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melakukan penelusuran dari berbagai sumber, Faktanya, dalam headline video tersebut yang diklaim disampaikan Kedubes Tiongkok Wang Liping adalah salah dan tidak benar.

Seperti dilansir dari situs resmi Kominfo, tidak ada pernyataan atau kalimat yang disampaikan kedubes Tiongkok Wang Liping dalam konferensi pers virtualnya.

Menurut Wang, sebetulnya perusahaan Tiongkok menggaji karyawannya sesuai dengan kompetensi pekerja itu sendiri, dilihat dari kontribusi dan produktivitasnya juga.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Amerika Serikat Melonjak, Presiden Donald Trump Didesak Gunakan Masker

Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia mengakui pekerja dari negaranya di Indonesia digaji jauh lebih mahal daripada pekerja lokal.

Wang Liping mengatakan pekerja lokal bisa hanya menerima gaji 10 persen dari upah yang diterima tenaga kerja asing asal Negeri Tirai Bambu.

Namun, dia menjelaskan bahwa TKA asal Tiongkok kebanyakan menduduki jabatan manajerial selain tenaga ahli dan terampil.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Bill Gates akan Luncurkan Kapsul Implan Manusia untuk Melawan Virus Corona

Hal itu karena Indonesia dinilai belum mampu menyediakan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan perusahaan terkait.

Dia menegaskan dalam menentukan upah, perusahaan Tiongkok di Indonesia tidak melihat latar belakang kebangsaan.

Lebih lanjut, Wang menyebutkan masih ada pekerja Indonesia yang sudah menjadi beberapa ahli teknis mendapat gaji jauh lebih besar dibanding pekerja Tiongkok.

Baca Juga: Tak Mau Kalah Saing, Donald Trump Tuduh Iklan Kampanye Milik Joe Biden 'Palsu' dan Penuh Kebohongan

Dengan demikian, headline video yang mengklaim bahwa sistem penggajian Tenaga Kerja Asing Tiongkok harus lebih tinggi dibandingkan dengan orang Indonesia adalah klaim yang salah.

Faktanya Kedubes Tiongkok tidak pernah mengeluarkan kata-kata yang demikian dan beliau menjelaskan bahwa sistem pemberian upah ditentukan sesuai kompetisi.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler