Hoaks atau Fakta: Tersiar Kabar Virus Corona Disebut Tidak Lebih Ganas dari Virus Flu Babi

10 Juni 2020, 20:00 WIB
ILUSTRASI virus corona (Covid-19).* /- Foto: Pixabay/BlenderTimer

PR TASIKMALAYA – Beredar sebuah unggahan tabel dari Business Insider yang berjudul "Wuhan coronavirus compared to other major viruses".

Tabel tersebut diunggah oleh pemilik akun instagram @crazyrichsurabayans. Tabel ini berisi perbandingan wabah dan pandemi yang pernah terjadi, termasuk pandemi Covid-19.

Dalam unggahan keteranagnnya membubuhkan narasi bahwa virus H1N1 penyebab flu babi lebih ganas ketimbang virus Corona penyebab Covid-19, SARS-CoV-2.

Baca Juga: Disebabkan Gigitan Nyamuk, Waspada Penyebaran Chikungunya yang Tinggi

Virus corona ternyata tidak seganas yang anda pikirkan kalau dibandingin sama virus h1n1/ yang kita kenal influenza lebih kejam jauh,” demikian narasi yang ditulis oleh akun @crazyrichsurabayans pada 3 Maret 2020 yang hingga kini masih viral dan telah disukai lebih dari seribu kali.

Adapun dalam tabel itu, tertulis bahwa wabah virus H1N1 yang muncul pada 2009 menginfeksi lebih dari 700 juta orang.

Jumlah kematian yang disebabkan oleh virus tersebut mencapai 284.500 orang dengan tingkat kematian 0,02 persen. Wabah ini pun menyebar ke 214 negara.

Baca Juga: Miliki 5 Manfaat, Keju Ternyata Bisa Turunkan Darah Tinggi sampai Perkuat Sistem Imun

Tim PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melakukan pencarian dari berbagai sumber, Faktanya, klaim bahwa virus H1N1 penyebab flu babi lebih ganas ketimbang virus Corona penyebab Covid-19, SARS-CoV-2 adalah keliru.

Menurut tabel yang menyertai klaim itu, sudah tercantum bahwa fatality rate atau tingkat kematian SARS-CoV-2 adalah 2,2 persen, lebih tinggi dibandingkan tingkat kematian virus H1N1 2009 yang hanya 0,02 persen.

Kemudian dijelaskan dalam situs resmi Kominfo, selain itu, data dalam tabel tersebut adalah data per 31 Januari 2020 yang belum bisa menggambarkan sebaran penyakit Covid-19 saat ini.

Baca Juga: Material Longsor Tutup Badan Jalan, Lalu Lintas Kendaraan di Jalan Cisinga Terhambat

Hingga Juni 2020, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 7,1 juta orang di 215 negara dengan jumlah kematian 408.734 orang.

Dilansir dari Live Science, pandemi flu pada 2009 adalah pandemi virus H1N1 kedua yang terjadi di dunia setelah flu Spanyol pada 1918.

Pandemi flu yang disebut flu babi ini disebabkan oleh strain baru dari H1N1 yang berasal dari Meksiko pada musim semi 2009 sebelum akhirnya menyebar ke seluruh dunia.

Baca Juga: Tersiar Kabar Ide Al Quran Nusantara Sudah Mulai Direalisasikan, Cek Fakta Sebenarnya

Akan tetapi, menurut laporan LiveScience, virus H1N1 2009 tidak lebih menular ketimbang virus Corona baru, SARS-CoV-2.

Angka reproduksi dasar atau R0 virus H1N1 2009 adalah 1,46. Ini berarti setiap individu yang terinfeksi dapat menularkan virus tersebut kepada 1-2 orang.

Sementara itu, untuk SARS-CoV-2, R0-nya adalah 2,5. Artinya, seseorang yang terinfeksi bisa menularkan virus itu kepada 2-3 orang.

Baca Juga: Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19, Jumlah Massa Kampanye Pilkada Dibatasi

Tingkat kematian flu babi pun hanya sekitar 0,02 persen. Adapun angka kematian Covid-19 secara global, menurut WHO per 3 Maret 2020, adalah sekitar 3,4 persen.

Dengan demikian, berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa virus H1N1 penyebab flu babi lebih ganas ketimbang virus Corona penyebab Covid-19, SARS-CoV-2, keliru.

Menurut tabel yang menyertai klaim itu, sudah tercantum bahwa fatality rate atau tingkat kematian SARS-CoV-2 adalah 2,2 persen, lebih tinggi dibandingkan tingkat kematian virus H1N1 2009 yang hanya 0,02 persen.

Baca Juga: Kolom Komentar Dinonaktifkan, YouTube Deteksi Vlog Milik Park Bo Young Sebagai Video Anak

Selain itu, data dalam tabel tersebut adalah data per 31 Januari 2020 yang belum bisa menggambarkan sebaran penyakit Covid-19 saat ini.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kominfo Live Science World Meter Coronavirus

Tags

Terkini

Terpopuler