5 Hal yang Tidak Boleh Dilewatkan ketika Menjadi Mahasiswa

- 29 Februari 2020, 11:00 WIB
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Univeristas Pendidikan Indonesia.*
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Univeristas Pendidikan Indonesia.* //PR/ EVI SAPITRI

PIKIRAN RAKYAT - Memutuskan menjadi manusia yang berkembang, kita harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi di depan mata.

Fakta dilapangan yang terjadi, pendidikan menjadi salah satu aspek yang bisa membuat perkembangan hidup menjadi lebih baik.

Diakui oleh lingkungan keberadaannya serta dapat meningkatkan kualitas diri secara akademik maupun non akademik.

Baca Juga: Genangan Air di Kawasan Istana Kepresidenan Cepat Surut, Sistem Drainase Baik Jadi Alasan Utama

Berbicara pendidikan, pemerintah sudah membagi dua tingkatan pendidikan yang masing-masing memiliki kebijakannya sendiri.

Pendidikan tersebut yakni pendidikan dasar yang terdiri dari mulai tingkatan sekolah dasar, sekolang menengah pertama, dan sekolah menengah atas.

Sedangkan yang kedua adalah pendidikan tinggi, terbagi menjadi dua lembaga pemebelajaran yaitu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Baca Juga: Viral Video Arena Perjudian Pertama Resmi Dibuka di Arab Saudi, Wanita dan Pria Saling Adu Kartu, Simak Fakta Selengkapnya

Kedua lembaga tersebut dianataranya, Politeknik, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, dan Universitas.

Berikut lima hal yang tidak boleh kalian lewat saat masa-masa menjadi anak kuliahan

Mengikuti Masa Orientasi Kampus

Masa orientasi kampus memang sudah menjadi hal yang lumrah untuk semua orang, terlebih mahasiswa yang baru masuk bangku perkuliahan.

Baca Juga: Antisipasi Banjir Susulan, BMKG: Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Masih Intai Seluruh Wilayah Jakarta

Momen ini tidak boleh dilewatkan, karena banyak hal yang baru kita temui dalam momen tersebut.

Seperti berkenalan dengan kakak tingkat dan teman seangkatan, hal tersebut bisa dijadikan ajang sebagai pendekatan untuk bisa mendapatkan teman baru.

Sebab diperkuliahan walaupun identik dengan 'berjuang sendiri', namun tidak dapat dipungkiri kita butuh orang yang menjadi support system dalam beberapa hal seperti akademik maupun non akademik.

Baca Juga: Ada Pemadaman Listrik Total, Banjir di Istana Presiden dan 30 Titik di Ruas Jakarta Mulai Surut

Memanfaatkan Fasilitas Kampus

Ini yang sering terlupakan oleh orang-orang, karena terkadang dengan kesibukan kampus seperti tugas yang menumpuk, kegiatan organisasi yang padat merayap, membuat kita lupa bahwa ada hak kita yang belum kita pergunakan.

Yap, fasilitas kampus tentunya yang bisa kita gunakan untuk menunjang segala aktivitas berkaitan dengan kampus.

Salah satunya, Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM). Gedung tersebut satu dari sekian banyak gedung yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan akademik maupun non akademik.

Baca Juga: Dampak Banjir Terjang Jakarta Buat 159 Sekolah Diliburkan, Simulasi Ujian Nasional Harus Ditunda

Ikut Organisasi dan Kepanitiaan

Sebenarnya, ini hanya satu dari sekian banyak cara untuk bisa produktif, jika kamu memutuskan menjadi anak organisasi dan ikut terjun menjadi bagian-bagian dari kepanitian sebuah kegiatan kamu harus siap waktumu akan tersita banyak.

Tapi percayalah, menjadi budak proker (Program Kerja) akan memiliki kesan tersendiri, sebab banyak hal yang tidak didapatkan di kelas sedangkan di organisasi kamu bisa dapatkan pelajaran tersebut seperti hal nya kebersamaan.

Arti berjuang dan yang paling bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah manajemen waktu.

Baca Juga: Ibu Kota Kembali Dikepung Banjir, dari Komentar Menteri Keuangan hingga 3.656 Jiwa Harus Mengungsi di 40 Titik Lokasi Pengungsian

Kuliner-an

Makanan menjadi hal pokok untuk kita dapat beraktivitas dengan baik. Kuliner-an adalah salah satu yang tak boleh dilewatkan selama kita kuliah.

Sebab hal ini akan menjadi cerita tersendiri, akan menjadi alasan untuk kita pulang saat sudah tidak hidup di kampus.

Kerinduan akan kuliner kampus selalu membekas dihati para pecintanya, terlepas dari itu semua harga yang diberikan biasanya lebih murah, sesuai dengan kantong mahasiswa pada umumnya.

Baca Juga: Kontur Tanah Miring usai Dilanda Hujan Deras, Jembatan Penghubung Dua Desa di Kabupaten Tasikmalaya Terancam Putus

Wisuda

Momen wisuda tidak terlepas dari perjuangan orang tua, dosen, bahkan guru-guru di masa lalu. Tidaklah mudah mengantarkan sang anak menuju gerbang kelulusan yang bernama wisuda.

Oleh karena itu, tidaklah heran jika orang tua meneteskan air mata ketika melihat anaknya telah berada di gerbang tersebut.

Momen tersebut harus di ikuti oleh seluruh mahasiswa yang sudah selesai menempuh hari-hari penuh perjuangan, ditutup dengan sebuah karya yang disebut skripsi atau tugas akhir.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x