Berasal dari Tangan Putra Garut, Simak 6 Fakta SilverQueen Sebagai Metafora Bentuk Kasih Sayang

- 15 Februari 2020, 10:15 WIB
Cokelat SilverQueen.*
Cokelat SilverQueen.* //Instagram @silverqueenid

PIKIRAN RAKYAT - Bulan Februari identik dengan bulan cinta, pasalnya pada bulan ini yang bertepatan dengan 14 Februari 2020 dimana di rayakan sebagai Hari Valentine atau lebih dikenal dengan hari kasih sayang.

Beberapa pasangan di Indonesia sendiri memiliki tradisi hingga cara unik merayakan hari Valentine, yaitu berbagi atau tukar kado seperti boneka, bunga, hingga cokelat.

Pemberian ketiga barang itu disimbolkan sebagai bentuk kasih sayang seseorang untuk yang terkekasih, saudara, bahkan orang tua.

Baca Juga: Akan Bangun Disneyland Setelah Ibu Kota Negara Baru Pindah, Direktur BMN: Ini Bukan Isapan Jempol Belaka

Lalu mengapa cokelat sering menjadi hadiah yang paling banyak dipilih pada pearayaan ini? Salah satunya adalah karena daya pikat cokelat yang romantis.

Pasalnya tekstur cokelat yang lembut dan rasanya yang manis, menjadikan cokelat sebagai sebuah metafora percintaan yang diinginkan banyak orang, manis.

Tahukah anda siapakah orang Indonesia yang pertama kali memperkenalkan cemilan manis ini? Salah satunya produk cokelat yang mendunia adalah SilverQueen.

Baca Juga: Pasokan Sulit dan Harga Mahal, Polres Tasikmalaya Bentuk Tim Khusus Antisipasi Penimbun Bawang Putih

Produk mendunia ini disinyalir ternyata karya putra Indonesia, tepatnya milik keluarga Chuang dari Jawa Barat. Simak enam fakta terkait Cokelat SilverQueen:

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Petra Food Limited, produksi cokelat dengan merek utama SilverQueen, ceres, dan delfi memimpin pasar untuk produk permen cokelat bermerk di Indonesia.

Dari Bandung hingga Mancanegara

Selama lebih dari 50 tahun, produsen cokelat dengan merek dagang SilverQueen ini telah berkembang menjadi pusat kekuatan ekonomi.

Baca Juga: Bikin Bangga Sobat Ambyar, Didi Kempot Resmi jadi Duta Antinarkoba Nasional untuk Selamatkan Bangsa

Hingga kini, pabrik utamanya terletak di Dayeuhkolot, Bandung Selatan dan telah ditemukan di seluruh wilayah Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina.

Petra Food merupakan penggiling kakao terbesar di Asia

Pada akhir tahun 1980-an, Petra Food merambah ke bisnis bahan kakao dengan pabrik pengolahan kakao di Filipina.

Setelah adanya akuisisi pengolahan di Meksiko, Brasil, dan Eropa, Petra Food tumbuh menjadi penggiling biji kakao terbesar di Asia dan memempati empat besar di Dunia setelah ADM, Cargill, dan Barry Callebaut.

Baca Juga: Film 'Milea: Suara dari Dilan' Dikabarkan Akan Tayang di Malaysia, Produser: Banyak yang Apresiasi jadi Mohon Doanya

Distributor produk kakao untuk perusahaan cokelat dari 60 Negara

Keberhasilan Petra Food memduduki posisi empat besar di Asia dan mengalahkan produsen kakao besar lainnya seperti Barry Callebaut dan Cargil ,membawanya terpilih menjadi produsen kakao dengan skala distribusi hingga lebih dari 60 negara.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Perta Foods Limited


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x