Keren! PLTU Ropa Berhasil Uji Coba Bahan Bakar Sampah

- 5 Oktober 2020, 10:02 WIB
Pemandangan dari udara PLTU Bukit Asam di Muara Enim, Sumatra Selatan, Rabu, 3 Oktober 2012.*
Pemandangan dari udara PLTU Bukit Asam di Muara Enim, Sumatra Selatan, Rabu, 3 Oktober 2012.* //ANTARA/Zabur Karuru/ama/12

PR TASIKMALAYA – Uji coba Co-firing yang dilakukan oleh PLN di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa Flores, dan PLTU Bolok Kupang, NTT telah berhasil.

Uji coba itu menggunakan bahan bakar dari biomassa dan sampah untuk pembangkit listrik melalui substitusi bahan bakar batubara.

Kepala biro komunikasi layanan informasi publik, dan kerja sama (KLIK) kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan uji coba c-firing telah dilakukan diberbagai PLTU di Indonesia dengan substitusi biomassa sebesar 1 hingga 10 persen.

Baca Juga: Efektifkah Pencegahan Radikalisme dengan Mengedepankan Kearifan Lokal?

“Kabar baik kembali datang kali ini dari PLTU Ropa, telah berhasil melakukan uji coba 10 persen biomassa yang diperoleh dari TOSS (tempat olahan sampah setempat).

“Sementara untuk PLTU Bolok, co-firing menggunakan 5 persen biomassa yang berasal dari Woodchips (cacahan kayu),” kata Agung sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Agung mengungkapkan metode co-firing ini tercantum dalam rencana umum ketenagalistrikan nasional (RKUN) 2019 -2038.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris Manchester United vs Tottenham, Setan Merah Dibuat Malu di Kandang Sendiri

Disebutkan bahwa peta jalan konservasi energi untuk kegiatan penyediaan energi salah satunya mencakup program peningkatan efisiensi energi pada pemakaian sendiri, dan co-firing.

Co-firing menjadi salah satu rencana pemerintah dalam mengoptimalkan energi terbarukan dalam mendorong target baruan EBT sebesar 23 persen pada 2025,” lanjut Agung.

Bahan baku biomassa ini dapat berasal dari olahan sampah, ranting pohon, daun, sekam padi, serbuk gergaji, dan rumput yang diproses menggunakan metode (bio drying).

Baca Juga: Tak Ada Kejelasan, Pemerintah Kembali Ditagih Soal Pembentukan BRIN

Proses selanjutnya bahan baku diolah menjadi pelet seperti yang digunakan di PLTU Ropa, atau menjadi Woodchips seperti yang digunakan di PLTU Bolok.

Uji coba co-firing untuk PLTU Ropa telah dilakukan pada 14-15 September 2020, dan PLTU Bolok pada 28-30 September 2020 dengan hasil proses pembakaran sempurna.

Karakteristiknya mirip dengan batubara yang digunakan di PLTU tersebut.

Baca Juga: Atasi Masalah Kantuk, Benarkah Kopi Lebih Baik Dikonsumsi Setelah Sarapan Pagi?

Keberhasilan uji coba  co-firing di PLTU Ropa, terlihat dari parameter menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan penggunaan 100 persen batubara dengan pencampuran biomassa.

Indonesia memiliki sumber daya alam yang banyak, serta sumber daya manusia yang banyak pula.

Pengolahan alam yang dilakukan manusia di Indonesia juga cukup besar, khususnya perkayuan.

Baca Juga: Kementerian Agama Gelar Bimbingan Teknis Penguatan Kompetensi Penceramah

Limbah kayu saat ini bisa diolah menjadi hal yang lebih bermanfaat sebagai sumber bahan bakar energi.

Indonesia selain harus mampu meningkatkan, dan menguatkan ketahanan pangan, juga harus kuat dalam ketahanan energi.

Tentu keberhasilan uji coba metode ini akan terus dikembangkan, hingga menjadi metode sempurna untuk alternatif selain bahan bakar batubara.

Baca Juga: Pengisi Suara Doraemon Tomita Kosei Meninggal Dunia

Perlu regulasi yang menguatkan, dan dukungan dari semua pihak.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah