Jelang Hardiknas, Guru Milenial Bangkit Lawan Pandemi Virus Corona

- 1 Mei 2020, 20:30 WIB
Ilustrasi Guru Honorer
Ilustrasi Guru Honorer /Pikiran Rakyat/.*(foto Pikiran Rakyat)

PIKIRAN RAKYAT – Akibat bencana pandemi Covid-19, seluruh aspek kehidupan ikut terkena dampaknya. Salah satunya adalah pendidikan.

Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Rahim mengatakan, pandemi Covid-19 menjadi era kebangkitan guru milenial di Tanah Air.

Baca Juga: Kurangi Penyebaran Covid-19, Pemkab Bekasi Sediakan Pembayaran Zakat Fitrah via Transfer

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Antara, Ramli menilai, dampak Covid-19 tidak melulu negatif, namun ada hikmah disetiap kejadian.

"Banyak dari kita berpikir bahwa pandemi ini telah membuat keterpurukan di berbagai bidang. Namun kami dari IGI justru memandang bahwa adanya pandemi ini telah menjadikan bangkitnya guru-guru milenial Indonesia," ujar Ramli dikutip dari Antara.

Baca Juga: Jerit Pengrajin Kue Tasikmalaya, Harga Bahan Baku Melonjak hingga Pesanan Tersendat Corona

Para guru milenial tersebut didominasi oleh guru-guru anggota IGI yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Dalam kondisi keterpurukan, lanjut Ramli, para guru milenial bangkit dan berhasil menguasai teknologi pembelajaran.

Baca Juga: Kembali Gelar Salat Jumat, Ratusan Jamaah Padati Masjid Agung Kota Tasikmalaya

"Kami memegang prinsip bahwa teknologi tidak akan pernah menggantikan guru, tetapi guru-guru yang tidak paham teknologi suatu ketika akan digantikan oleh guru-guru yang paham dan menguasai teknologi."

Bahkan dalam empat tahun terakhir, IGI berhasil melatih hampir dua juta guru dengan lebih dari 1.000 pelatih dan lebih dari 100 kanal pelatihan IGI.

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Mencicipi Masakan saat Berpuasa Hukumnya Makruh hingga Batalkan Puasa

"Selama ini, kami bergerak cepat tanpa harus bergantung anggaran pemerintah baik APBD maupun APBN.

"Alhamdulillah ternyata saat ini apa yang kami lakukan dalam empat tahun terakhir begitu berguna pada masa-masa pandemi Covid-19," terangnya.

Baca Juga: Penggiat Kesehatan di Kabupaten Tasikmalaya Terjun Edukasi Masyarakat Cegah Covid-19

Ramli menambahkan, peringatan Hardiknas 2 Mei 2020 esok, seolah menjadi penegasan bahwa untuk melatih guru tidak memerlukan dana yang berasal dari APBD maupun APBN.

"Bahkan sebagian besar pelatihan ini dijalankan secara gratis atau tanpa menarik iuran apapun dari guru-guru Indonesia yang mengikuti pelatihan ini," tandasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x