Berikut Tiga Poin Penting yang Disampaikan Presiden Jokowi Dalam KTT APEC 2020

- 21 November 2020, 12:15 WIB
Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jumat 20 November 2020 malam.
Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jumat 20 November 2020 malam. //Biro Pers Sekretariat Presiden//Lukas

PR TASIKMALAYA – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan konferensi pers virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat 20 November 2020 menyampaikan hal terkait KTT APEC 2020.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Retno menyampaikan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia–Pasifik (KTT APEC) 2020 telah dilaksanakan secara virtual yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

"Presiden juga menyampaikan bahwa ekonomi APEC mengalami kontraksi PDB hingga 2,7 persen dan 74 juta penduduk kehilangan mata pencaharian. Sehingga APEC harus membalikkan keadaan ini, karena itu Presiden menyampaikan tiga hal," kata Retno.

Baca Juga: Update Virus Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya 20 November 2020, Total Kasus Positif 343 Orang

Pertemuan APEC 2020 mengangkat tema "Optimising Human Potential Towards a Resilient Future of Shared Prosperity: Pivot, Prioritise, Progress" .

Mencerminkan harapan akan ketahanan, kelincahan, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di kawasan Asia-Pasifik melalui konsep kesejahteraan bersama selama pandemi Covid-19.

Pertama mengenai pentingnya kembali merajut 'strategic trust' visi APEC.

Pasca 2020 menjadi momentum untuk mempertebal 'strategic trust' guna mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan.

Baca Juga: Doni Monardo: 77 Orang dari Kluster Petamburan dan Megamendung Positif Covid-19

Kedua, Presiden Jokowi menekankan pentingnya mereaktivasi pertumbuhan perekonomian APEC.

Presiden mengharapkan pada 2021 akan terjadi pertumbuhan positif dan upaya harus didorong mulai dari sekarang.

Misalnya perjalanan bisnis esensial harus didorong termasuk melalui optimalisasi APEC 'business travel card' tentunya dengan protokol kesehatan yang disiplin.

Selanjutnya rantai pasok konektivitas dan digitalisasi ekonomi juga harus diperkuat.

Baca Juga: Kades Garut Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Asusila Anak di Bawah Umur

Ketiga, Presiden menekankan pentingnya reformasi struktural dan multilateralisme harus terus didorong.

Sebagai penutup, Presiden menyampaikan bahwa tidak ada pilihan lain bagi APEC untuk bekerja sama sebagaimana yang telah dilakukan di Bogor pada tahun 1994.

"Sebuah terobosan besar telah dilakukan APEC pada 1994, terobosan ini dinilai Presiden masih sangat relevan sampai saat ini antara lain mengenai pentingnya memperkokoh sistem pasar terbuka dan multilateralisme dan tebalnya spirit saling membantu, bekerja sama untuk mencapai tatanan ekonomi yang menguntungkan semua," tambah Retno.

Menurut Retno, Presiden Jokowi secara jujur mengatakan bahwa fondasi kebersamaan yang telah dibangun pada masa lalu cenderung melemah 2 tahun lalu karena KTT APEC 2018 tidak dapat mencapai kesepakatan.

Baca Juga: Menteri PPPA: Pandemi Covid-19 Tidak Bisa Dijadikan Alasan Penghambat Pemenuhan Hak Anak

"Oleh karena itu Presiden menyambut baik bahwa di KTT kali ini kita dapat menyepakati hasil pertemuan," kata Retno.

Pada KTT APEC kali ini, Malaysia bertindak selaku tuan rumah.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x