Dirjen WHO juga mengapresiasi India, Vietnam, dan Singapura yang telah bergabung dalam ACT Accelerator Facilitation Console yang bertugas untuk penyelesaian secara kolektif demi kepentingan dunia serta memobilisasi dana.
Sedangkan Sekjen ASEAN Lim Jock Hoi mengungkapkan, situasi berat yang dihadapi oleh Asia Tenggara saat pandemi melanda dimana pariwisata turun 71 persen, perdagangan turun 12 persen dan FDI diturun 33 persen.
"Namun Sekjen melaporkan juga bahwa ASEAN terus bekerja keras menjaga optimisme dan kerjasama dan mencapai kemajuan.
Baca Juga: Terbukti Sampaikan Ujaran Kebencian, Jerinx SID Divonis Tiga Tahun Penjara
"Ke depan prioritas akan diberikan untuk tiga hal yaitu menjamin fondasi 'recovery' secara tepat dan mengembalikan produktivitas yang lebih tinggi di kawasan serta terciptanya komunitas ASEAN yang lebih baik dan lebih terintegrasi," jelas Retno.
Selanjutnya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa dampak pandemi masih dirasakan oleh kawasan dan dunia baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi ekonomi.
"Tantangan masih besar namun Presiden terus mengajak kerja sama dan tetap optimis. Presiden menyambut baik deklarasi mengenai 'ASEAN Travel Corridor Arrangment Framework dan mendorong agar rencana implementasi harus segera diwujudkan," ungkap Retno.
Baca Juga: Disebut Takut Jokowi, Wasekjen Gerindra Ungkap Alasan Prabowo Tak Jemput HRS
Hal lain yang disampaikan Presiden Jokowi adalah Dewan Koordinasi ASEAN dan Badan Sektoral ASEAN harus bekerja cepat dan efisien dan diharapkan dioperasionalisasi pada kuartal pertama tahun 2021.
"Selain itu Presiden menyambut baik penandatanganan RCEP karena setelah negosiasi selama 8 tahun akhirnya kita bisa menandatangani dan presiden menyampaikan integrasi ekonomi ini harus membawa manfaat bagi rakyat semua negara RCEP," tambah Retno.