2 November 2020: Unjuk Rasa Kecam Pernyataan Macron hingga Penolakan UUCK

- 2 November 2020, 14:19 WIB
Ilustrasi buruh melakukan unjuk rasa menuntut penolakan pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja dan kenaikan upah minimum 2021.
Ilustrasi buruh melakukan unjuk rasa menuntut penolakan pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja dan kenaikan upah minimum 2021. /PMJ News

PR TASIKMALAYA - Aksi unjuk rasa dari kelompok masyarakat ke Kedutaan Besar Pancis, mendapatkan penjagaan ketat dari aparat TNI/Polri.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RRI, akses jalan MH Thamrin menuju Bundaran HI, mulai ditutup pada pukul 11.00 WIB.

Hal itu dilakukan untuk menghalau massa yang akan menuju Kedubes Prancis melalui akses jalan tersebut.

Baca Juga: Waspada Siklon Tropis Goni, BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Setinggi Empat Meter

Sejumlah massa juga terpantau telah mendatangi kawasan MH Thamrin, sebagian berkumpul di depan Mall Sarinah.

Para pengunjuk rasa terpantau tertib dan menggunakan masker.

Selain tampak aparat TNI/Polri mengamankan akses jalan di sekitarnya, pengamanan juga turut didukung dengan kesiagaan kendaraan anti huru-hara dan barier dari jarak 20-30 meter menuju Kedubes Prrancis.

Baca Juga: Mantan Pelatih Barcelona Bongkar Sifat Lionel Messi, Bak Sulit Menerima Kekalahan

Unjuk rasa dilakukan sebagai bentuk protes menyusul pernyataan kontroversial Presiden Emmanuel Macron yang menuai protes umat muslim seluruh dunia.

Di tempat lain, ratusan massa yang terdiri dari berbagai serikat buruh, kembali menggelar aksi penyampaian pendapat soal Undang Undang Cipta Kerja.

Massa diketahui mulai menggelar aksinya sekitar pukul 11.00 WIB di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin, 2 November 2020.

Baca Juga: Minta Milenial Jangan Disalahkan, Fahri Hamzah Beri Pesan untuk Politikus dan Agamawan

Masing-masing dari mereka terlihat membawa berbagai atribut seperti spanduk penolakan terhadap Omnibuslaw UU Cipta Kerja, bendera masing-masing serikat pekerja, dan juga bendera merah putih.

Namun sayang, di tengah Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini, massa peserta aksi nampak abai dengan protokol kesehatan, terutama jaga jarak di tengah kerumunan.

Petugas yang ikut mengawal jalannya demo pun tampak tak memberikan teguran terhadap mereka. Selain itu, sejumlah pengamanan telah dipersiapkan oleh kepolisian di sekitar titik keramaian.

Baca Juga: Youtuber asal Amerika Didakwa, Unggah Video Cara Mudah 'Menggoda' Wanita Korea

Di antaranya menutup total Jalan Medan Merdeka Barat yang merupakan salah satu akses menuju Istana negara hingga mengawal jalannya aksi penyampaian pendapat.

Akibat penutupan jalan, rekayasa lalu lintas juga diberlakukan. Kendaraan yang mengarah dari Jalan Medan Merdeka Selatan menuju ke Jalan Medan Merdeka Barat dialihkan lurus ke Jalan Budi Kemulian, begitupun sebaliknya.

Hingga berita ini dimuat, aksi masih terus berlangsung damai. Orasi-orasi dari sejumlah Kordinator aksi pun terus disampaikan lewat mobil pengeras suara yang dibawa oleh massa peserta aksi. ***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x