Tanggapi Pernyataan Emmanuel Macron, Jokowi: di Masa Pandemi Dunia Harus Bersatu

- 1 November 2020, 15:27 WIB
Presiden RI Joko Widodo.
Presiden RI Joko Widodo. /Biro Pers Sekretariat Presiden

PR TASIKMALAYA - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengkritik aksi kekerasan yang berlangsung di Kota Paris dan Nice yang menimbulkan korban jiwa.

Di samping itu, Presiden pun mencibir ucapan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang menyinggung perasaan umat Islam sedunia.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi usai melaksanakan pertemuan dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, para representasi antarumat beragama di Indonesia, serta para menteri yang bersangkutan guna mendiskusikan kemajuan dunia sehubungan dengan persahabatan antarumat beragama.

Baca Juga: Tak Hanya Jawa Tengah, Provinsi DI Yogyakarta juga Naikkan Besaran UMP 2021

“Pertama, Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban jiwa," ujarnya pada Sabtu, 31 Oktober 2020.

"Kedua, Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia yang bisa memecah belah persatuan antarumat beragama di dunia di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi Covid-19,” sambungnya.

Pada pernyataan tersebut, Presiden menekankan bahwa kebebasan berekspresi yang mampu melukai kehormatan, kesucian, dan kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sepenuhnya tidak bisa disetujui dan perlu diakhiri secepatnya, sebagaimana yang dikabarkan Kominfo dalam situsnya dan dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Baca Juga: Umrah Perdana Internasional Kembali Dibuka Hari ini

“Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme, teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun,” ujar Presiden.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x