PR TASIKMALAYA – Presiden Indonesia, Joko Widodo Sabtu, 31 Oktober 2020 mengutuk apa yang disebutnya dengan serangan teroris di Prancis.
Jokowi memperingatkan, pernyataan Presiden Emmanuel macron telah menghina Islam dan melukai persatuan Muslim di seluruh dunia.
Bahkan banyak pihak yang mengimbau untuk protes dan melakukan boikot atas produk-produk yang berasal dari Prancis.
Baca Juga: Ketegangan di Prancis Belum Usai, Emmanuel Macron: Kami Tidak akan Mundur Hadapi Kekerasan
“Kebebasan berbicara yang mencederai kesucian leluhur dan nilai-nilai sakral serta lambang agama itu sangat salah, tidak boleh dibenarkan dan perlu dihentikan,” tegas Jokowi.
Selain itu, Jokowi menegaskan bahwa menghubungkan agama dengan tindakan terorisme merupakan suatu kesalahan yang besar.
Sebelumnya, seorang pria asal Tunisia memegang pisau sambil meneriakan ‘Allahu Akbar’, lalu memenggal seorang wanita dan membunuh dua orang lainnya di sebuah gereja yang terletak di Nice, Prancis.
Baca Juga: Dukung Destinasi Wisata Super Prioritas, Kemenhub Adakan Pelatihan Wirausaha di Labuan Bajo
Serangan tersebut terjadi Kamis, 29 Oktober 2020 dan terjadi kurang dari dua pekan setelah seorang guru sekolah menengah di pinggiran Kota Paris, dipenggal oleh seorang penyerang berusia 18 tahun yang terlihat marah karena gurunya menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas.