Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Kabur Selama Tiga Hari dari RS, Satgas Surakarta: Tetap Cari Pasien itu
Dia pun menilai, sikap tegas Kemenlu RI yang memanggil Dubes Prancis untuk menyampaikan sikap dan kecaman sudah tepat, dan harus di dukung penuh.
"Pernyataan Presiden Prancis bisa mengganggu kedamaian dunia karena mencerminkan ekspresi kebebasan yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
"Perdamaian dunia tidak bisa diraih jika orang bebas menghina, mengolok-olok keyakinan lain, apalagi terhadap figur yang sakral bagi umat beragama," tambahnya.
Ia juga menilai, Presiden Prancis seharusnya menjadi contoh teladan untuk menghadirkan kedamaian dunia dengan menghormati dan menghargai keyakinan seluruh manusia.
Melihat Prancis merupakan negara besar dengan sejarah panjang.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Hari Ini, 30 Oktober 2020: Hujan Sedang di Siang Hari
Sebelumnya, pernyatan Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait ekstremisme Islam telah menuai reaksi keras dari berbagai negara, terutama negara Arab dan negara mayoritas Islam.
Macron dianggap telah menghina Islam dan membela penerbitan kartun Nabi Muhammad yang kontroversial.
Sejumlah negara telah menyampaikan kecamannya atas pernyataan Macron tersebut, sementara aksi boikot produk Prancis telah diserukan di beberapa negara termasuk Kuwait, Qatar dan Turki.***