Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga LPG Tabung Tiga Kilogram untuk Kapal Penangkap ikan Bagi Nelayan Sasaran, dan Mesin Pompa Air bagi Petani Sasaran.
Baca Juga: Musim Penghujan, Dua Daerah di Jawa Tengah Siaga Potensi Bencana
“Ini memang benar-benar membantu petani karena hemat. Kalau BBM petani bisa keluar Rp40 ribu sehari, kalau BBG hanya sekitar Rp20 ribu,” kata Rofik.
Rofik membeberkan pemanfaatan bahan bakar gas memiliki keunggulan daripada BBM, di antaranya bisa menghemat pengeluaran operasional para petani sebesar 30-50 persen.
Perawatan mesin dengan elpiji juga cenderung lebih mudah daripada mesin dengan BBM. Selain itu, kadar emisi gas buang juga lebih sedikit sehingga berdampak baik untuk lingkungan.
Baca Juga: Buntut Karikatur Nabi Muhammad, Presiden Turki Serukan Boikot Produk Prancis
Rofik meminta agar paket konversi itu dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani. Ia juga berharap, tahun depan jumlah petani yang dapat menikmati program tersebut semakin banyak.
Lebih lanjut, ada kriteria yang harus dipenuhi oleh petani penerima manfaat, antara lain kepemilikan lahan dengan luas maksimal 0,5 hektare.
Bagi petani transmigran wajib memilik lahan maksimal seluas dua hektare dengan menunjukan dokumen kepemilikan lahan.
Baca Juga: Kementerian Pertanian Bagikan Kiat Perkuat Konsep Ketahanan Pangan Keluarga