Ia juga mengungkapkan, para pelajar yang terlibat demonstrasi rusuh tersebut diajak dengan dua acara.
Baca Juga: STNK Mati Dua Tahun, Polisi: Dihapus Tak Dapat Diregistrasi Kembali
Pertama, para pelajar dihasut dan diundang mayoritas lewat media sosial. Kedua, beberapa pelajar juga mengaku diundang mengikuti demo melalui ajakan langsung.
Kapolda mengaku terus berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk meningkatkan pengawasan kepada para siswa.
“Ini kami mencari solusi jangan sampai kemudian para pelajar ini dimanfaatkan oleh kelompok anti kemapanan yang kamudian menjadi salah arah. Makanya kami mengundang para kepala sekolah untuk kita diskusikan bersama,” pungkasnya.***