Rocky Gerung Beri Nilai A Minus, Moeldoko sebut Komunikasi Istana Sangat Jelek

- 22 Oktober 2020, 09:13 WIB
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. /ANTARA FOTO/

PR TASIKMALAYA - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin memasuki satu tahun masa kepemimpinan.

Ada beberapa penilaian yang ditujukan untuk keduanya, salah satunya disampaikan oleh pengamat politik Rocky Gerung.

Hal itu disampaikan Rocky dalam acara Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab yang tayang pada Rabu, 21 Oktober 2020 malam.

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari ini, 22 Oktober 2020: FTV Dokter KW Spesialis Cinta

“Skor A minus (selama satu tahun ini). A buat kebohongan, minus buat kejujuran,” kata Rocky Gerung dikutip dari Galamedia dari tayangan Mata Najwa 'Tahun Pertama: Jokowi Ma’ruf Sampai di Mana'.

Rocky menyebut jika publik mulai kehilangan kepercayaan kepada pemerintah, meski pernyataan tersebut langsung dibantah oleh Tenaga Ahli Utama KSP lewat sebuah data.

Di lain kesempatan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut jika gaya komunikasi istana dinilainya lemah dan jelek.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari ini, 22 Oktober 2020: Si Doel Anak Sekolahan S2

"Bahwa komunikasi publik kita sungguh sangat jelek. Untuk itu ini sebuah masukan dari luar. Kita segera berbenah diri untuk menyampaikan dengan baik," kata Moeldoko dikutip dari RRI.

Hal itu diungkap Moeldoko saat pemerintah dihadapkan dengan polemik soal UU Cipta Kerja Omnibus Law.

Meski disebut jelek, ia berusaha memperbaiki gaya komunikasi yang ada, sebab pemerintah kini dihadapkan dengan informasi yang cepat lewat media sosial.

Baca Juga: Jadwal Acara NET Hari ini, 22 Oktober 2020: Intip Keseruan 'The Return of Superman'

"Komunikasi, kita sungguh-sungguh memahami, khususnya kami yang ada di kantor kepala staf kepresidenan, bahwa kita memasuki sebuah situasi dimana media sosial berkumpul luar biasa," terang Moeldoko.

Moeldoko menyebut, meski kecepatan informasi di media sosial tak terkendali, hal tersebut bukanah sebuah alasan bagi pemerintah.

"Tapi itu bukan alasan bagi kami tidak berkomunikasi dengan baik. Kami selalu membenahi diri khusus dalam konteks Omnibus Law Cipta Kerja. Saya menerima masukan dari semua pihak," tutupnya.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Galamedia RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah