PR TASIKMALAYA – Dior perlu memenuhi sejumlah syarat untuk memperoleh bahan busana bermotif endek, merupakan upaya pelestarian, dan perlindungan terhadap kain tenun tradisional kebanggaan masyarakat Bali.
Syarat itu dikemukakan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster saat menerima Tim Ad Hoc Kerjasama Dior Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI di Ruang Pertemuan Jayasabha, Rabu,14 Oktober 2020.
Christian Dior, rumah mode tersohor yang berpusat di Paris telah memilih endek sebagai salah satu bahan untuk koleksi busana spring/summer yang akan diproduksi tahun 2021 mendatang.
Baca Juga: Demi Keselamatan Transportasi, Pemkab Banyumas Resmikan Underpass Jenderal Soedirman
Kepada Tim Ad Hoc Kemenlu RI, Ny Putri Koster yang didampingi Kadis Perindustrian dan Perdagangan I Wayan Jarta, dan Kadis Koperasi Usaha Kecil dan Menengah I Wayan Mardiana, menyampaikan rasa bangga karena salah satu kain tenun tradisional Bali dilirik oleh rumah mode yang sudah mendunia.
Bahkan, ia menyebut kabar yang diterimanya akhir September lalu itu seperti sebuah mimpi.
“Di tengah pandemi, tiba-tiba kita dikejutkan kabar menggembirakan. Pastinya sangat bangga ya,” kata Ny. Koster sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Sabtu, 17 Oktober 2020 dari laman Pemprov Bali.
Baca Juga: Waspada! Polusi Udara Picu Perkembangan Alzheimer pada Anak Muda
Namun rasa bangga itu menyisakan kekhawatiran kalau endek akan bernasib sama dengan tenun rangrang.
Ny Putri Koster bercerita, pada suatu masa tenun khas Nusa Penida itu sempat booming dan motifnya ditiru dan diproduksi secara massal.