“Mari mindset-nya mulai sekarang kita ubah,” tambahnya.
Jika mindset ini diubah, tentu akan memberikan efisiensi anggaran di Kementan.
Ke depan, pihaknya ingin mendorong pengembangan badan penelitian ini dengan satu komitmen harus memenuhi kebutuhan benih untuk masyarakat.
Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah GPDRR, Jokowi: Momentum Promosi Pariwisata Indonesia
Dengan begitu, lanjut Dedi, jumlah area lahan Balitsa ini diperluas, tentu dapat berimplikasi peningkatan jumlah orang-orang yang dipekerjakan.
Selanjutnya, mantan Bupati Purwakarta ini menuturkan, regulasi perputaran uang di masyarakat harus terus berjalan, karena akan mengamankan perekonomian masyarakat.
“Bagi masyarakat Lembang bekerja mendapat upah Rp60.000 sampai Rp80.000 per hari itu sangat berarti. Kenapa? Karena kebanyakan yang bisa dikerjakan masyarakat di sini seperti mencangkul, babat, dan merawat tanaman, selain itu mereka mau dapat dari mana?” tanya Dedi.
Baca Juga: Siapkan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka, Dikdin Madiun Sebar Kuesioner
“Ketika harga cabe, tomat, dan lainnya jatuh, masih ada areal bergerak untuk ditanami oleh masyarakat. Karena, kami paham bahwa dari sekian puluh areal ini punya perorangan,” lanjutnya.
Namun, Ia mengatakan bahwa yang menjadi permasalahan di area pertanian holtikultura yaitu apabila harga pertanian jatuh.