Jadi Kenyataan Pahit, Konglomerat Batu Bara di Indonesia Alami Penurunan Keuntungan Tahun ini  

- 30 September 2020, 13:02 WIB
Ilustrasi Batu bara. /Pixbay/OnzeCreativitijd
Ilustrasi Batu bara. /Pixbay/OnzeCreativitijd /

Baca Juga: Setujui Pemutaran Film G30S/PKI, Ketua MPR: Ideologi Komunis Sulit Dideteksi, Kita Harus Waspada

4. Indika Energy - Sudwikatmono

Selanjutnya PT Indika Energy Tbk (INDY).

Perusahaan tambang itu dimiliki secara tidak langsung melalui Indika Inti Investindo oleh Agus Lasmono Sudwikatmono, putra bungsu dari konglomerat Sudwikatmono.

INDY merupakan entitas induk dari PT Petrosea Tbk (PTRO).

Meskipun begitu, kinerja INDY sepanjang semester I 2020 tidak lebih baik daripada Petrosea. Pasalnya, INDY menelan rugi sebesar US$21,92 juta atau setara Rp324 miliar pada semester I 2020.

Baca Juga: Hendak Melakukan Adzan Ashar, Seorang Warga Tangerang Terkejut Lihat Kondisi Mushola Sudah 'Kacau'

Padahal, semester I 2019 lalu INDY masih untung sebesar US$12,67 juta.

Anjloknya laba tersebut tidak terlepas dari pendapatan perusahaan yang tertekan di tengah pandemi Covid-19.

Sampai dengan Juni 2020, pendapatan INDY tercatat turun 18,26% dari US%1,38 miliar menjadi US$1,13 miliar. Jika dibedah, sumber-sumber pendapatan INDY juga kompak menurun dalam enam bulan pertama tahun ini.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah