Network
PR TASIKMALAYA - Belum lama ini terungkap sebuah kasus dugaan peredaran narkotika yang melibatkan salah satu anggota kepolisian.
Irjen Teddy Minahasa diduga terlibat dalam peredaran narkotika dengan 6 orang tersangka lainnya.
Proses persidangan terhadap para tersangka kasus peredaran narkotika tersebut akan segera dilaksanakan.
Persidangan dapat dilaksanakan setelah pelimpahan tersangka dan barang bukti atau tahap dua ke Kejaksaan Negeri Jakarta Barat (Kejari Jakbar).
Baca Juga: Zodiak yang Kurang Serius dalam Menjalin Hubungan, Ada Aries hingga Sagitarius!
Kepala Kejari Jakbar, Iwan Ginting, mengatakan bahwa tersangka dan barang bukti yang telah berada di penyidik akan diteliti oleh tim jaksa.
Jaksa akan menyusun dakwaan terhadap para tersangka untuk dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
“Tentu dalam waktu yang tidak terlalu lama akan segera kami limpahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat beserta dengan dakwaannya,” ucap Iwan, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ.
Para tersangka, termasuk Irjen Teddy Minahasa, akan ditahan selama 20 hari dan akan menjalani proses persidangan secepatnya.
Baca Juga: 10 Ide Hadiah Tahun Baru Imlek 2023 untuk Teman, Rekan Kerja, dan Anak-anak, Dijamin Berkesan!
Iwan mengatakan walaupun penahanan dilakukan selama 20 hari, pihaknya akan dengan cepat melimpahkan kasus tersebut ke persidangan walau belum genap 20 hari masa penahanan.
“Kan masa tahanan kami 20 hari, artinya sebelum itu sudah akan kami limpahkan untuk persidangan. Ya secepatnya lah pokoknya. Bisa juga lebih cepat,” ucap Iwan.
Irjen Teddy Minahasa telah menjadi tersangka dalam kasus pengedaran narkotika bersama 6 tersangka lainnya.
Padahal, dirinya akan menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur pada 10 Oktober 2022.
Jabatan tersebut ia dapat karena ditunjuk secara langsung melalui surat telegram nomor ST/2134/X/KEP/2022.
Namun, keterlibatan dirinya terhadap kasus pengedaran narkoba, jabatan yang baru 4 hari ia dapatkan langsung dibatalkan pada tanggal 14 Oktober 2022.
Irjen Teddy Minahasa menjadi Kapolda dengan jabatan tersingkat sekaligus belum dilantik sebelum pembatalan.***
