Menko PMK Imbau Masyarakat dan Tenaga Kesehatan Berperan Aktif Hadapi Kasus Gagal Ginjal Akut

- 22 Oktober 2022, 18:09 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. /Laman PMJNEWS

PR TASIKMALAYA – Terkait maraknya kasus gagal ginjal akut misterius belakangan ini yang menyerang anak-anak di sejumlah daerah di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) yakni Muhadjir Effendy mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat dan tenaga kesehatan untuk dapat berperan aktif agar kasus gagal ginjal tidak terulang kembali.

“Kalau punya putra atau putri yang umurnya 15 tahun ke bawah, betul-betul dijaga, diwaspadai,” kata Muhadjir Effendy, pada Jumat, 21 Oktober 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman PMJNEWS, Sabtu, 22 Oktober 2022.

Selain itu, Muhadjir Effendy juga mengatakan jika terdapat gejala gagal ginjal, agar segera menghubungi tim medis.

Baca Juga: Link Nonton Spy X Family Season 2 Episode 16 Sub Indo Gratis, Tayang Malam Ini

“Kalau ada gejala-gejala, segera hubungi tenaga kesehatan setempat,” tambahnya.

Sementara itu, menurutnya tenaga kesehatan juga harus dapat berperan aktif terkait dengan kasus gagal ginjal akut tersebut.

“Begitu juga dari pihak tenaga kesehatan, paling level bawah mulai dari bidan, kemudian dokter rumah keluarga, kemudian puskesmas, posyandu, untuk proaktif,” lanjutnya.

Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa untuk dapat mencegah kepanikan di kalangan masyarakat, menurutnya bisa dilakukan dengan melakukan penyisiran di tiap daerah untuk dilakukan penyuluhan atau menginformasikan kepada orang tua yang memiliki anak di bawah usia 16 tahun.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Ini Buktikan Anda Orang yang Bertanggungjawab atau Tidak!

“Masing-masing desa sudah punya itu data anak usia 16 tahun kebawah, sehingga mudah sekali untuk menyisir, untuk memproteksi agar jangan terjadi kepanikan orang tua yang tidak tahu apa yang harus diperbuat terutama mereka yang punya anak di bawah 15 tahun,” bebernya.

Seperti yang diketahui bersama bahwa sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) yakni Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa ada sebanyak 99 balita yang meninggal dunia.

Menurutnya dengan hasil pemeriksaan secara medis dimana telah ditemukan adanya kandungan zat kimia berbahaya yang dapat merusak ginjal.

"Intinya memang sudah ada 99 balita yang meninggal. Dari 99 balita itu kita periksa ada kandungan zat kimia berbahaya di dalamnya,” ucap Budi Gunadi Sadikin, pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca Juga: Kemenkes Resmi Rilis Obat yang Timbulkan Gagal Ginjal Akut, Berikut Daftarnya

Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa zat kimia berbahaya tersebut ditemukan setelah diambil darahnya dan dilakukan pemeriksaan.

“Kita ambil darahnya, kita periksa, kita lihat, ada bahan bahan kimia berbahaya yang merusak ginjal," jelasnya.***  

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah