Untuk memperpendek durasi virus corona di Indonesia, maka ia menyebutkan bahwa dibutuhkan supresi PSBB yang baik di setiap wilayah.
Supresi ini berupa mobilitas penduduk yang hanya sebesar 10 % dan 90 % lainnya diam di rumah.
Dengan begitu saat supresi PSBB berjalan dengan baik, durasi virus corona untuk menyebar dapat segera diperpendek.
“Secara umum, kalau supresi ini berjalan dengan baik itu harapannya puncak itu bisa terjadi di bulan Mei. Hampir sama dengan banyak kajian. Harapannya puncak itu bisa terlewati di Mei puncaknya. Karena kalau physical distancing tanpa PSBB itu baru tercapai di Juli,” ujarnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu 18 Maret 2020 dikutip dari prfmnews.
Baca Juga: Posisi Jenazah Harus Menghadap Kiblat, RSUD Kota Tasikmalaya Buat Peti Mati Khusus Muslim
Ia mengakui bahwa perhitungan yang ia lakukan saat pemberlakuan PSBB di Jakarta belum genap 10 hari.
Namun sejauh ini, PSBB yag dilakukan di kota tersebut sudah berjalan cukup baik.
“Kita lakukan perhitungan, karena baru 10 April kemarin, jadi baru belum 10 hari, itu menunjukkan tren penurunan nilai reproduksi ini. Tetapi belum sampai di bawah 1. Jadi kita perlu waktu untuk bisa melihat apakah PSBB ini bisa menekan angka reproduksi ini sampai kurang dari 1,” jelasnya.
Baca Juga: Kenali Alasan Sulit Tertidur Saat Sudah Dewasa dan Cara Mengatasinya
Namun dalam hal ini, ia mengungkap bahwa Jawa Barat memiliki tingkat perhatian yang rendah terhadap virus corona dibandingkan dengan wilayah lainnya.