Guru Besar Inggris Sebut Kemungkinan Setengah Populasi di Indonesia akan Terpapar Covid-19

- 8 April 2020, 16:12 WIB
Petugas kesehatan mengambil sampel darah warga saat Rapid Test COVID-19 di Taman Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu 4 April 2020.
Petugas kesehatan mengambil sampel darah warga saat Rapid Test COVID-19 di Taman Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu 4 April 2020. /ANTARA /Novrian Arbi/wsj.

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah pihak dari dunia Internasional beserta dengan anggota DPR RI Achmad Harisz Tohir menyimpan kecurigaan atas data yag disebar terkait Covid-19 di Indonesia.

Tohir menduga ada sebagian data yang sengaja disembunyikan oleh pemintah terkait pasien positif Covid-19 di Tanah Air.

Ia memperkirakan bahwa jumlah ODP dan PDP di Indonesia, bahkan kemungkinan lebih dari data yang selama ini diperlihatkan kepada publik.

Baca Juga: Tanggul Sungai Jebol, Sekitar 100 Rumah di Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya Terendam Banjir

Ia bahkan mengatakan bahwa Indonesia melakukan under-reporting atas jumlah pasien yang terjangkit Covid-19.

Bahkan Australia kini telah melarang penerbangan Bali-Australia dan melarang warganya untuk berkunjung ke Bali.

Tohir menduga kasus yang dilaporkan lebih sedikit dari kenyataannya dan jumlah ODP serta PDP kemungkinan lebih banyak dari yang diperlihatkan.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga mendapatkan kritikan terkait jumlah pasien yang dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Organisasi Kesehatan Dunia Berikan Kritik dan Imbau Indonesia Perbaiki Sistem Kesehatannya

“Ke depannya segala ucapan otoritas kesehatan Indonesia harus diungkapkan dengan lebih berhati-hati,” tulis Sutradara asal kanada Daniel Ziv dalam akun Twitter miliknya.

Kritikan bukan hanya terkait jumlah pasien Covid-19 saja, namun juga terkait tes virus corona yang ada di Negara indonesia.

Seorang Guru Besar di Universitas Essex di Inggris menuding bahwa Pemerintah Indonesia hanya melakukan tes virus corona kepada 2.000 orang saja dari keseluruhan warganya yang mencapai 270 juta jiwa.

Bahkan ia mengatakan, setengah dari total jumlah masyarakat di Indonesia bisa saja terpapar Covid-19 berkaca dari predikat Indonesia sebagai salah satu negara dengan angka kematian tinggi di dunia.

Baca Juga: SNMPTN 2020 Luluskan 96.496 Siswa, Calon Mahasiswa Diwajibkan Registrasi Ulang

Seorang peneliti di Eijkman Oxford Clinical Research Unit (EOCRU) mengatakan bahwa 70.000 warga Indonesia berisiko terinfeksi Covid-19.

“Untuk itu rapid test harus terus dilakukan sampai zero infectant. Mengingat pihak luar negeri masih tidak percaya terhadap penambahan jumlah penderita corona yang stabil di kisaran angka 115 per hari,” ujar Tohir dikutip dari artikel Ahlaqul Karima Yawan dari situs PikiranRakyat-Bekasi,com.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x