Organisasi Kesehatan Dunia Berikan Kritik dan Imbau Indonesia Perbaiki Sistem Kesehatannya

- 8 April 2020, 15:10 WIB
ILUSTRASI APD.*
ILUSTRASI APD.* /AFP / Bryan R. Smith /

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa Organisasi Internasional seperti Amnesty Internasioanal, memberikan kritik kepada Indonesia.

Bahkan tak sampai di situ, pihaknya memberikan imbauan agar sistem kesehatan di Indonesia bisa diperbaiki agar lebih baik.

“Kematian pekerja medis bukan sekedar angka, namun sebuah peringatan untuk negara agar memperbaiki sistem kesehatan mereka di tengah situasi genting,” ujar salah satu perwakilan Amnesty International.

Baca Juga: SNMPTN 2020 Luluskan 96.496 Siswa, Calon Mahasiswa Diwajibkan Registrasi Ulang

Hal itu terjadi diakibatkan karena banyaknya kasus tenaga medis yang meninggal dunia di tengah penanganan Covid-19.

Sebanyak 24 dokter berdasarkan jumlah penggadaan pada pekan lalu meninggal dunia saat hadapi wabah virus corona.

Kematian para dokter itu menjadi bahan kritikan dari dunia, khususnya yang bergelut di bidang kesehatan.

Dalam hal ini, Juru Bicara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan bahwa tenaga kesehatan Indonesia bisa dilindungi sekuat mungkin oleh pemerintah.

Baca Juga: Lockdown Wuhan Akibat Covid-19 Resmi Berakhir, Gugus Epidemi: Ini Tonggak Baru Perjuangan

“Resiko infeksi pekerja medis selalu ada, namun intinya adalah pekerja medis harus selalu terlindungi dengan cara apa pun,” katanya dikutip dari artikel Muhammad Rangga Padika dari situs PikiranRakyat-Bekasi.com. 

Bahkan sebagian dari tenaga medis di berbagai daerah di indonesia ada yang menggunakan jas hujan karena kurangnya Alat Pelindung Diri (APD).

Padahal APD adalah hal yang sangat penting yang harus digunakan oleh para tenaga medis untuk menghadapi virus yang dikatakan cukup mematikan tersebut.

APD kini mulai diberikan ke berbagai daerah dan akan dipantau oleh pemerintah setempat hingga sampai ke rumah sakit yang membutuhkan.

Baca Juga: SNMPTN 2020 Diumumkan Hari Ini, Berikut Rincian PTN dan Jurusan dengan Pendaftar Terbanyak

Tak sampai di situ, kekhawatiran datang terkait lambatnya pengujian virus corona setiap harinya di Indonesia.

Keraguan akan sistem kesehatan Indonesia sudah muncul sejak Prof. Marc Lipstich dari Harvard menyatakan bahwa virus corona itu sudah datang ke Indonesia sejak dari Februari.

Tak Terima, Menteri Kesehatan Indonesia Terawan Agus Putranto meminta bukti akan pernyataan dari Lipstich tersebut.

Ia mengimbau agar Lipstich datang sendiri dan memantau langsung laboratorium kesehatan Indonesia yang sudah diakui oleh WHO.

Baca Juga: Identik dengan Makanan Buka Puasa, Simak 8 Khasiat Buah Kurma yang Sangat Melimpah

Tercatat hingga Selasa 8 April 2020 siang, kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai angka 2.738 orang dengan angka kematian mencapai 221.

Para ahli kesehatan melihat bahwa tingginya persentase kematian di Indonesia adalah tanda bahwa wabah tersebut sebenarnya lebih besar daripada yang disajikan dalam data resmi.***

 

Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Bekasi.com dengan judul https://bekasi.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-12361947/24-dokter-meninggal-akibat-virus-corona-indonesia-hadapi-kritik-dunia?page=3

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x