Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, kritik otokritik itu menyehatkan namun jika pilihan diksi dan intonasi tidak tepat, akan membuat penerimaan berbeda di masyarakat.
"Akhirnya reaksi muncul di Jabar, di Kalimantan muncul," ujar Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo mengungkapkan, pihaknya mengajak semua orang yang dipercaya masyarakat, untuk mengerti persoalan dan perasaan dengan berbicara baik.
"Kritik boleh tapi kalau kemudian yang disampaikan ada potensi menyakiti hati, lebih baik jangan dikeluarkan," lanjut Ganjar Pranowo.
Menurut Ganjar Pranowo, kasus Edy Mulyadi dan Arteria Dahlan dijadikan pembelajaran untuk memilih kata yang baik, karena cara menyalurkan dan ruang diskusi sangat terbuka.
"Itulah demokrasi, maka kita tahan diri," kata Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Edy Mulyadi Dilaporkan Soal Pencemaran Nama Baik 'Kalimantan', Polri: Laporan Masyarakat
Menurutnya lebih baik orang yang membuat pernyataan seperti Edy Mulyadi dan Arteria Dahlan, datang bertemu kelompok masyarakat, menjelaskan, jika salah minta maaf, hingga selesai klarifikasi.
"Jadi masyarakat, jangan terprovokasi," lanjutnya.***