Network
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah melalui Kementrian Keuangan (Kemenkeu) dipastikan akan menjamin seluruh biaya pengobatan pasien selama yang bersangkutan menjalani perawatan atau pengobatan karena terpapar atau terinfeksi Covid-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan seluruh biaya dari pasien yang terkena atau positif terinfeksi virus Corona akan ditanggung oleh negara.
"Kita dukung sepenuhnya, termasuk anggaran pembiayaan yang terkena Covid-19 di rumah sakit. Apabila pasien memiliki asuransi akan kita lihat, kalau tidak ditanggung, maka pemerintah melalui Kemenkes akan menanggung melalui verifikasi dari BPJS Kesehatan,” kata Sri Mulyani dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RRI.
Baca Juga: 1.000 Unit Bilik Sterilisasi akan Dipasang Dompet Dhuafa di Jabodetabek
Sri Mulyani menegaskan bahwa pengobatan pasien yang positif terkena wabah Covid-19 ini memang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Namun, ia memastikan APBN dan APBD akan menanggung biaya pasien.
Sehingga dengan demikian rumah sakit rujukan juga mendapatkan kepastian pembayaran terkait biaya pengobatan pasien penderita Covid-19.
Sri Mulyani juga berbicara terkait pemberian insentif bagi para pekerja medis.
Baca Juga: Kehabisan APD, Petugas Gunakan Jas Hujan saat Antar PDP Covid-19 yang Meninggal ke Karangnunggal
Tiga bulan bekerja bagi mereka di Rumah Sakit rujukan dipastikan akan mendapatkan santunan.
"Dokter spesialis dapat Rp 15 juta per bulan, bidan dan perawat dapat Rp 7,5 juta per bulan, sedangkan tenaga medis lainnya dapat Rp 3 juta per bulan. Selain itu tenaga medis yang meninggal dapat Rp 300 juta per orang," pungkas Sri Mulyani.***
