Senyawa tersebut berpotensi untuk menghambat dan mencegah virus corona.
Gabungan peneliti tersebut juga melakukan analisis big data dan machine learning dari basis data herbalDB yang dikembangkan oleh Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI sejumlah 1.377 senyawa herbal.
Pemetaan farmakofor dilakukan dengan metode struktur dan ligan, kemudian dikonfirmasi hasilnya menggunakan metode pemodelan molekuler untuk dievaluasi aktivitas antivirusnya.
Baca Juga: Di Tengah Merebaknya Wabah Covid-19, Kasus DBD Malah Menjadi Teror bagi Warga Tasikmalaya
Sementara itu mereka mengimbau untuk tetap mengikuti arahan Kementerian Kesehatan RI, WHO, dan CDC untuk menjaga perilaku hidup bersih dan sehat.
Caranya dengan seringnya mencuci tangan dengan sabun, menerapkan etika batuk/bersin, penggunaan masker bagi yang sakit flu atau batuk.
Selain itu jika mengalami gejala Covid-19 maka dapat mengisolasi diri di rumah atau datang ke RS yang telah ditunjuk Kementerian Kesehatan RI.***