Indonesia Belum Tetapkan Lockdown, Pengamat BUMN Beberkan Dampak jika Diberlakukannya Kebijakan Tersebut

- 19 Maret 2020, 11:53 WIB
ILUSTRASI karantina, isolasi corona, COVID-19.*
ILUSTRASI karantina, isolasi corona, COVID-19.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona jenis baru atau Covid-19 di Indonesia sangat masif dan kian meningkat.

Tercatat dalam worldometer, bahwa Indonesia per-tanggal 19 Maret 2020 mencapai sebanyak 227 kasus Covid-19 dengan angka kematian mencapai 19 orang dan orang yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 11 orang.

Dalam hal ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo masih belum menetapkan lockdown untuk Tanah Air, mengingat banyak pertimbangan yang harus dilakukan.

Baca Juga: Demi Antisipasi Penularan Virus Corona, RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya Menghapuskan Jam Besuk

Dalam hal ini, Pengamat BUMN Toto Pranoto memberikan pandangan serta prediksinya jika Pemerintah berlakukan lockdown di Indonesia.

Ia menilai bahwa pemberlakukan lockdown bisa saja memberikan dampak yang kurang baik bagi warga Indonesia sendiri.

Hal ini pasti berkaitan erat terhadap BUMN, terkait pelayanan publik yang menyangkut hajat hidup banyak orang dan masih banyak pertimbangan rumit yang harus diingat.

Baca Juga: Di Tengah Merebaknya Wabah Covid-19, Kasus DBD Malah Menjadi Teror bagi Warga Tasikmalaya

"Bagi perusahaan negara, wacana lockdown bisa membawa implikasi kurang baik terutama bagi BUMN yang terkait public goods, seperti BUMN industri farmasi, penyedia bahan pokok (Bulog) dan sebagainya," ujar Toto dikutip dari Kantor Berita Antara.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x