PR TASIKMALAYA – Kementerian Kesehatan lewat jubir Siti Nadia Tarmizi umumkan catatan data penyebaran varian Omicron di Indonesia.
Terkait catatan yang disampaikan Siti Nadia Tarmizi ini, kasus Omicron di Indonesia hingga Selasa 4 Januari 2022 mencapai 254 kasus yang terkena varian tersebut.
Dari kasus Omicron yang ditemukan di Indonesia, hanya ditemukan dua gejala yang paling sering dialami oleh pasien menurut Siti Nadia Tarmizi, yakni yang Pertama adalah batuk dan kedua pilek.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa sebagian pasien kondisi yang terkena Omicron tanpa gejala hingga gejala ringan.
"Sebagian besar pasien kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak yang dialami itu pilek (27 persen) dan batuk (49 persen)," kata Siti Nadia Tarmizi dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.
Menurut Siti Nadia Tarmizi, varian Omicron memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dibandingkan dengan varian lainnya.
Meskipun varian Omicron tersebut tidak terlalu bahaya bagi manusia sehingga penanganan yang dilakukan satgas tidak terlalu berat.
Baca Juga: WHO Sebut Gejala Omicron Lebih Ringan, Namun Disarankan untuk Tidak Terlena