Network
PR TASIKMALAYA - Politisi, Fahri Hamzah disebut Rocky Gerung sebagai sosok yang tidak 'tercemari' istana.
Hal itu membuat Rocky Gerung heran, pasalnya, Fahri Hamzah dianggap sering bolak-balik bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rocky Gerung menggunakan istilah bahwa pikiran Fahri Hamzah masih bersih, tidak ada ketertarikan bergabung di Istana bersama Jokowi.
"Tapi kok pikirannya masih bersih, tidak tercemari istana?" tanya Rocky Gerung seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari YouTube Hersubeno Point pada Rabu, 5 Januari 2022.
Baca Juga: Berikut Jadwal Pertandingan serta Link Streaming BRI Liga 1 Hari Ini, ada Arema FC vs Persikabo 1973
"Saya bayangkan, Fahri Hamzah ini bolak-balik ketemu Jokowi," tambahnya.
Selain itu, Rocky Gerung juga menilai bahwa Fahri Hamzah ini sebagai sosok yang ajaib.
Fahri Hamzah dianggap mampu untuk menjaga pikirannya dari kekuasaan di Istana bersama Jokowi.
Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini 5 Januari 2022: Nino Mengamuk pada Keysa hingga Riki Ikut Dihajar
Maka dari itu, Rocky Gerung mempertanyakan langsung alasan Fahri Hamzah memiliki pemikiran yang tidak tercemari
Pemikiran Fahri Hamzah disebut tidak polutif dengan sering bertemu Jokowi di Istana.
"Ini ajaib, ini kira kira apa sebabnya agar tidak terkontaminasi?" tanya Rocky Gerung.
Baca Juga: Gaga Muhammad Didakwa Kecelakaan Laura Anna, Dituntut 4,5 Tahun Penjara dan Denda Rp10 Juta
"Tidak polutif dengan pemikiran Istana," imbuhnya.
Diketahui, bahwa Fahri Hamzah mantan Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sosok Fahri Hamzah di periode pertama Jokowi cukup vokal mengkritik pemerintah dengan pedas.
Baca Juga: 5 Resolusi Tahun Baru 2022 yang Bermanfaat dan Realistis untuk Dilakukan!
Tentu, yang dilakukan Fahri Hamzah sebagai lembaga legislatif dalam mengawasi eksekutif.
Bahkan, Fahri Hamzah mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra Nararya dari Jokowi atas jasa yang diberikan kepada bangsa dan negara.
Namun, Fahri Hamzah juga sepakat dengan Presiden Jokowi bahwa ia harus tetap menjaga perbedaan pendapat, dan berbeda pandangan politik, walaupun tidak berarti bermusuhan.***
