Kemensos Minta Warga di Daerah Rawan Punya Tas Siaga Bencana, Berikut Penjelasannya

- 7 Februari 2020, 17:56 WIB
TAS siaga bencana.*
TAS siaga bencana.* /KEMENKES RI/

PIKIRAN RAKYAT- Kementerian Sosial Republik Indonesia mengimbau masyarakat untuk menyiapkan Tas Siaga Bencana (TSB) sebagai upaya peningkatan kesiapsiagaan terhadap bencana.

Hal ini mengingat ancaman bahaya berbagai bencana alam yang potensinya merata di seluruh Indonesia, terutama bencana gempa bumi.

Selain selain gempa, Indonesia juga terletak di garis khatulistiwa sehingga wilayahnya beriklim tropis, akibat posisi geografis ini, Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.

 

Baca Juga: ASN yang Tolak Pindah Kerja ke Ibu Kota Baru, Tjahjo Kumolo: Silakan Mundur

Musim penghujan dengan curah hujan yang tinggi akan memicu terjadinya bencana seperti angin puting beliung, banjir dan tanah longsor.

Sedangkan musim kemarau dengan curah hujan yang rendah terjadi bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan.

Sementara pada musim peralihan, fenomena alam puting beliung menjadi ancaman bencana.

 

Baca Juga: Bangun Terowongan untuk Hubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Presiden Jokowi: Terowongan Silaturahmi

Tas siaga bencana (TSB) adalah sebuah tas yang berisi barang-barang pokok dan penting yang wajib ada ketika sebuah bencana atau kondisi darurat terjadi.

Namun isi dari tas tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anggota keluarga.

Kepemilikan tas tersebut bagi semua anggota kelurga sangat direkomendasikan oleh Kemensos sebagai cadangan bertahan hidup apabila bantuan belum datang.

Selain itu dapat memudahkan saat proses evakuasi dari lokasi bencana menuju tempat yang lebih aman.

Baca Juga: 6 Tips Dekorasi Taman Agar Lebih Cantik, Buat Kolam Air hingga Gantungkan Dream Catcher

Sebagai upaya sosialisasi, Kemensos pun memposting sebuah poto TSB dalam akun Instagram @kemensosri lengkap dengan isi yang harus dimiliki berdasarkan rekomendasi BNPB.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram @kemensosri isi dari tas siaga bencana itu terdiri dari :

1. Uang tunai secukupnya kurang lebih untuk tiga hari.
2. Ponsel media komunikasi yang harus dibawa beserta dengan alat pengisi dayanya untuk memantau infromasi.
3. Makanan Tahan Lama seperti mie instan, biskuit dan abon.
4. Air Minum sekiranya bisa mendukung kebutuhan kurang lebih tiga hari.
5. Pakaian yang sekiranya cukup untuk tiga hari ditambah jaket, selimut, handuk, jas hujan.
6.Perlengkapan mandi terdiri dari sabun mandi, sikat gigi dan pasta gigi.
7.Masker guna menyaring udara kotor atau tercemar.
8.Senter dan alat bantu penerangan lain seperti lilin, headiamp, korek api.
9.Peluit alat bantu meminta pertolongan saat keadaan darurat.
10.Dokumen dan surat-surat penting seperti surat taanh, surat kendaraan, ijazag dan akta kelahiran.
11.Kotak Obat/P3K yang terdiri dari obat-obatan pribadi dan obat-obatan lain.

Baca Juga: Menjadi Orang Nomor Satu di DKI Jakarta, Anies Baswedan Kunjungi Pesantren di Tasikmalaya

Khusus untuk gempa bumi, potensi bencana ini tersebar di hampir seluruh wilayah kepulauan Indonesia, baik dalam skala kecil hingga skala besar yang merusak.

Seperti dikutip dari situs resmi BNPB, dari data yang dimuat dalam buku saku siaga menyebutkan hanya di Pulau Kalimantan bagian barat, tengah, dan selatan, sumber gempa bumi tidak ditemukan.

"Wilayah yang rawan bencana gempa bumi di Indonesia tersebar mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Maluku Utara dan Wilayah Papua," tertulis dalam buku siaga bencana yang diterbitkan BNPB tahun 2018 tersebut.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Kemensos


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x