Sebut Pemerintah 'Raja Tega', Yan Harahap Singgung Kenaikan LPG: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

- 29 Desember 2021, 07:53 WIB
Yan Harahap menyebut pemerintah 'Raja tega' usai mengetahui soal adanya kenaikan harga gas LPG, di tengah ekoomi masyarakat masih terpuruk.*
Yan Harahap menyebut pemerintah 'Raja tega' usai mengetahui soal adanya kenaikan harga gas LPG, di tengah ekoomi masyarakat masih terpuruk.* /Twitter.com/@YanHarahap./

PR TASIKMALAYA - Politisi Partai Demokrat Yan Harahap, menyoroti kenaikan harga gas LPG yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui PT. Pertamina.

Yan Harahap lantas mengkritik langkah pemerintah menaikkan harga gas LPG hingga Rp 2.600 ini seakan makin menekan rakyat kecil.

Pasalanya, Yan Harahap menyebutkan bahwa saat ini ekonomi masyarakat masih dalam masa pemulihan, dampak dari pandemi.

Bahkan menurut Yan Harahap, kasus kemiskinan masih belum usai, namun pemerintah malah membuat kebijakan yang terbilang kurang tepat.

Baca Juga: Mengaku Kesepian, Pria Asal Malaysia Ini Nikahi 3 Wanita Demi Temani Istrinya

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter Yan Harahap melalui akun Twitter pribadinya, @YanHarahap pada 28 Desember 2021.

Yan Harahap pun mengibaratkan negara ini sebagai sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja yang sangat tega kepada rakyatnya.

"Ibarat sebuah kerajaan, sang raja bener-benar 'Raja Tega'," ujar Yan Harahap.

Bukan tanpa alasan, Yan Harahap berpendapat bahwa keputusan pemerintah menaikkan harga gas LPG menurutnya tidak tepat di masa sulit ini.

Baca Juga: Pria Pelaku Pelecehan Seksual ke 12 Anak Laki-laki di Tarakan Diduga Positif HIV, Ini Selengkapnya

Yan Harahap menyebut pemerintah 'Raja tega' usai mengetahui soal adanya kenaikan harga gas LPG, di tengah ekoomi masyarakat masih terpuruk.*
Yan Harahap menyebut pemerintah 'Raja tega' usai mengetahui soal adanya kenaikan harga gas LPG, di tengah ekoomi masyarakat masih terpuruk.* Tangkapan layar Twitter @YanHarapan

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sentil Ahmad Riza yang Minta Warga Atasi Sendiri Banjir Rob Jakarta

Yan Harap juga menyinggung kepala pemerintahan yang seolah membuat rakyat kecil semakin terpuruk dengan keadaan.

"Bayangkan, kondisi ekonomi rakyat masih dalam tahap pemulihan akibat keterpurukan ekonomi berkepanjangan, malah harus dibebankan kenaikan elpiji 12kg dan 5kg," tulisnya.

"Sungguh tega 'sang Raja'. Rakyat sudah jatuh, tertimpa tangga pula," pungkas Yan Harahap.

Diketahui bahwa kenaikan gas LPG ini hanya berlaku untuk gas non subsidi, yakni gas LPG 5kg dan 12kg.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Salah Satu Mandala! Bisa Ungkap Cara Terbaik Anda Mengatasi Stres

Menurut Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting, kenaikan tersebut menyentuh angka 7,5 persen.

Namun, untuk gas LPG 3kg (gas melon) tidak mengalami kenaikan, meskipun penggunaan gas subsidi ini sudah mencapai 90 persen lebih.

"Besaran penyesuaian harga elpiji nonsubsidi yang porsi konsumsi nasionalnya sebesar 7,5% berkisar antara Rp 1.600-Rp 2.600 per kilogram," ujar Irto Ginting.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @YanHarahap


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah