PIKIRAN RAKYAT - Banjir awal tahun 2020 menerjang beberapa wilayah Indonesia mulai 1 Januari 2020.
Meski air banjir di beberapa wilayah dinyatakan sudah surut.
Namun ternyata kejadian tersebut masih menyimpan duka, serta kerugian bagi masyarakat yang terkena banjir.
Baca Juga: Tumbuh di Atas 5 Persen, Perekonomian Indonesia Tahun 2019 Meningkat Dibanding 2018
Tak hanya Jabodetabek, Banten menjadi salah satu wilayah yang terkena banjir cukup parah.
Jokowi pun akhirnya turun tangan untuk meninjau penanganan bencana di beberapa wilayah yang ada di Banten.
Salah satunya ke Pondok Pesantren La Tansa, Desa Banjaririgasi, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Dalam unggahan twitter resminya @jokowi, pada 7 Januari 2020 pukul 5.10 PM, memperlihatkan kondisi Pondok Pesantren tersebut.
Jokowi juga menuliskan beberapa kerugian yang disebabkan banjir di Kabupaten Lebak ini.
"Banjir bandang melanda sejumlah desa di Lebak, Banten, di awal tahun, 19 sekolah dan 1.410 rumah rusak. Ribuan warga mengungsi," tulisnya.
Banjir bandang melanda sejumlah desa di Lebak, Banten, di awal tahun. 19 sekolah dan 1.410 rumah rusak. Ribuan warga mengungsi.
Kerusakan akibat banjir itu masih terlihat di Pondok Pesantren La Tansa, Desa Banjaririgasi, yang saya kunjungi siang ini. pic.twitter.com/lAR5MpUGA5— Joko Widodo (@jokowi) January 7, 2020
Di hari yang sama, Jokowi juga mengunggah postingan yang terkait banjir di Kabupaten Lebak Banten.
Jokowi memberikan bantuan berupa kebutuhan warga yang terdampak bencana banjir tersebut.
Ia menuliskan dalam unggahannya mengenai penyebab terjadinya benjir yang melanda Kabupaten Lebak Banten.
"Penyebab bencana banjir bandang di Lebak seperti perambahan hutan dan penambangan emas secara ilegal harus dihentikan.
Jangan demi keuntungan satu, dua, tiga orang, lalu ribuan lainnya dirugikan," tulis Jokowi dalam unggahan tersebut.***
Saya datang untuk memastikan kebutuhan warga terdampak bencana terpenuhi.
Penyebab bencana banjir bandang di Lebak seperti perambahan hutan dan penambangan emas secara ilegal harus dihentikan.
Jangan demi keuntungan satu, dua, tiga orang, lalu ribuan lainnya dirugikan. pic.twitter.com/o4Uz14Mczv— Joko Widodo (@jokowi) January 7, 2020