Presiden Jokowi Beri Arahan untuk Cegah Peningkatan Kasus Covid-19 Ketika Libur Natal dan Tahun Baru

- 23 November 2021, 10:52 WIB
Presiden Jokowi berikan arahan terkait pencegahan kasus Covid-19 saat libur akhir tahun.
Presiden Jokowi berikan arahan terkait pencegahan kasus Covid-19 saat libur akhir tahun. /Instagram/@jokowi

PR TASIKMALAYA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), mengingatkan jajarannya untuk mengantisipasi agar tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

Presiden Jokowi mengungkapkan antisipasi peningkatan kasus Covid-19 pada saat beliau memimpin Rapat Terbatas (Ratas).

Rapat Terbatas yang dilakukan Presiden Jokowi membahas tentang evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada hari Senin, 22 November 2021.

 “Kami sebentar lagi akan masuk ke libur Natal dan Tahun Baru, yang kita tahu pada saat ini kasus Covid-19 di Eropa semuanya naik,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Suara Merdeka.

Baca Juga: Baru Unggah Foto sang Kakak, Sohwa Halilintar: Susah Cari Foto Bang Atta...

“Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan,” sambung dia.

Pada saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia terkendali berada dalam level yang rendah karena dalam sepekan menurun sebanyak 892 kasus, yang semula 9.018 kasus pada 14 November menjadi 8.126 kasus pada 21 November.

Sedangkan penambahan kasus Covid-19 yang baru rata-rata ada sebanyak 362 kasus terlapor setiap harinya.

Baca Juga: FIFA Umumkan Nominasi untuk Kandidat Calon Peraih The Best Awards 2021

Wujud dari antisipasi tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan enam arahan untuk para jajarannya dalam proses mencegah terjadinya peningkatan kasus Covid-19.

Presiden Jokokowi meminta agar seluruh kementrian beserta lembaga lainnya memiliki frekuensi yang sama dalam upaya mengendalikan pandemi Covid-19 pada bulan Desember mendatang.

“Saya minta seluruh kementrian dan lembaga frekuensinya sama dalam menghadapi bulan Desember 2021 ini,” kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Gus Umar Sentil Arteria Dahlan yang Laporkan Pemaki Ibunya ke Polisi: Karma itu Nyata

“Sekali lagi, memiliki frekuensi yang sama! Jangan terjebak pada ego sektoral, utamakan kerja sama, utamakan koordinasi sehingga kelihatan bahwa kita memiliki frekuensi yang sama.”

Presiden Jokowi mengingatkan juga tentang penerapan protokol kesehatan pada pelaksanaan rangkaian kegiatan konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 yang akan dimulai pada awal Desember di Jakarta dan Bali.

Pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia yaitu berlangsung pada tanggal 1 Desember 2021.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 di Kota Sukabumi Selama November 2021, Sediakan Sinovac dan Sinopharm

“Kegiatan kick off untuk Sherpha Meeting di KTT G20 nanti akan dilakukan di Jakarta dan kick off untuk Finance Track di Bali di awal Desember, sehingga dunia akan melihat kita,” ucap Presiden Jokowi.

“Oleh sebab itu, kemampuan kita dalam mengendalikan pandemi betul-betul diuji dan utamanya dalam menjalankan protokol kesehatan.”

Mengenai hal tersebut Presiden Jokowi menekankan pentingnya ada pendampingan dari Satgas Covid-19 untuk menyambut delegasi, mulai dari kedatangan di bandara, hotel, serta lingkungan sekitar hingga ke tempat pelaksanaan KTT.

Baca Juga: Mantan Diktator Korsel Meninggal Dunia di Usia 90 Tahun

Presiden Jokowi meminta jajaran terkait untuk mengkomunikasikan dengan baik kepada masyarakat berkaitan dengan rencana penerapan PPKM level 3 di seluruh Indonesian pada ssat libur Natal dan Tahum Baru.

Hal ini bertujuan untuk menyampaikan informasi kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi di Eropa.

“Ini penting sekali sebagai sebuah background dari sebuah keputusan yang akan kita ambil, karena memang ada beberapa yang menolak pemberlakukan PPKM Level 3 ini karena memang menginginkan situasi menjadi normal kembali,” ujar dia.

Baca Juga: Perut Buncit Jessica Iskandar Jadi Sorotan, Istri Vincent Verhaag Pamer Potret Kehamilannya

“Tapi, kita harus ingat bahwa apapun, utamanya ini pariwisata di Bali, memang terdampak paling dalam, tapi juga perlu dijelaskan bahwa apabila situasi tidak terkendali justru akan memukul balik ekonomi dan pariwisata kita. Apalagi sekalilagi, kita akan menjadi tuan rumah 150 meeting yang di G20,” sambungnya.

Presiden Jokowi juga memerintahkan para kepala daerah untuk menyeimbangkan antara gas dan rem dalam upaya pengendalian serta pemulihan ekonomi.

“Agar juga disampaikan kepada Gubernur, bupati, dan wali kota, untuk menyeimbangkan betul-betul gas dan rem sehingga kita bisa mempertahankan momentum (perekonomian) untuk tumbuuh positif.”

Baca Juga: Indra Kenz Hilang HP di Acara Ulang Tahun Atta Halilintar, Begini Lokasi Terakhirnya

“Kita tahu di Kuartal II (ekonomi) tumbuh 7,07 persen, di Kuartal III tumbuh 3.51 persen, dan kita harapkan di Kuartal IV ini lebih baik dari Kuartal yang ketiga,” ucap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi meminta kepada Menteri Kesehatan untuk memastikan fasilitas kesehatan dalam menghadapi peningkatan kasus Covid-19.

“Saya minta Menteri Kesehatan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan kesiapan rumah sakit apabila terjadi lonjakan pasien sakit selama akhir Desember dan awal Januari 2022, terutama pemetaan situasi dan terutama di daerah yang berpotensi kasusnya meningkat,” ujar dia.

Baca Juga: 5 Tips Kurangi Overthingking, Fokus Pecahkan Masalah hingga Berikan Waktu Refleksi

Presiden Jokowi mengingatkan kembali jajarannya untuk dapat memenuhi target cakupan vaksinasi di akhir tahun, yaitu sebesar 70 persen dari jumlah sasaran.

“Saya minta proaktif jemput bola dan juga datangi masyarakat dan saya minta backup dari TNI dan Polri utamanya untuk yang lansia betul-betul dilakukan,” ucapnya.

“Saya melihat (vaksinasi) door to door yang dilakukan oleh BIN juga baik karena ini diambil yang divaksin adalah yang lansia. Kita harapkan terutama untuk pemerintah daerah yang masih rendah vaksinasi agar diberikan bantuan secara khusus,” pungkasnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Suara Merdeka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah