PR TASIKMALAYA - Mantan Presiden Korea Selatan Chun Doo-hwan meninggal pada Selasa di usia 90 tahun.
Chun merupakan diktator yang memimpin Korsel setelah kudeta militer 1979 yang memicu protes demokrasi besar-besaran.
Tokoh militer Korsel itu menderita multiple myeloma, dan kesehatannya memburuk baru-baru ini, kata mantan sekretaris persnya Min Chung-ki.
Mantan komandan militer itu meninggal di rumahnya yang berada di Seoul pada pagi dan jenazahnya akan dibawa ke rumah sakit untuk pemakaman di kemudian hari.
Baca Juga: Perut Buncit Jessica Iskandar Jadi Sorotan, Istri Vincent Verhaag Pamer Potret Kehamilannya
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, Chun memimpin pembantaian tentara Gwangju tahun 1980 terhadap demonstran pro-demokrasi.
Akbat hal itu, Chun kemudian diadili dan divonis hukuman mati yang diringankan.
Kematiannya terjadi sekitar sebulan setelah mantan presiden lainnya dan rekan kudetanya Roh Tae-woo meninggal pada usia 88 tahun.
Baca Juga: IOC dan Peng Shuai Lakukan Komunikasi Lewat Telepon, Amnesty International: Zona Berbahaya