PR TASIKMALAYA - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany berikan pembelaan untuk Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Pembelaan dari Tsamara Amany tersebut terkait penyataan Menag Yaqut tentang Kementerian Agama (Kemenag) hadiah khusus untuk Nahdlatul Ulama (NU).
Tsamara Amany mengatakan bahwa Menag Yaqut selalu menjadi bahan serangan sejak dulu.
Hal itu disampaikan Tsamara Amany melalui cuitan di akun Twitter-nya @TsamaraDKI pada Senin, 25 Oktober 2021.
"Gus Yaqut dari dulu selalu jadi bahan serangan," cuit Tsamara Amany seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Padahal menurutnya inti apa yang disampaikan oleh Menag Yaqut sangat bagus.
Namun, ia menyayangkan hal itu justru bahan untuk menyebarkan fitnah ke mana-mana.
"Inti pidatonya begitu bagus, difitnah kemana," tulis Tsamara Amany.
Politisi PSI itu pun menilai bahwa Menag Yaqut yang sering mendapat serang atau kritik menandakan orang yang hebat.
"Biasanya orang yang sering diserang begini tanda orang yang hebat," ungkap Tsamara Amany.
Diketahui sebelumnya, Menag Yaqut mengatakan bahwa Kemenag merupakan hadiah Khusus untuk NU, bukan umat islam secara umum.
Ia mengatakan itu didasarkan pada adanya peran dari KH Wahab Hasbullah salah satu pendiri NU dalam melahirkan Kemenag.
Baca Juga: Terkait Harga Tes PCR, Fadli Zon: Jangan Jadikan Pandemi Ini Bisnis di Atas Penderitaan Rakyat
Selain itu, menurutnya karena sifat dari Kemenag untuk semua agama justru menegaskan ke-NU-annya yang toleran dan moderat.
Sehingga ia menilai bahwa wajar saat ini NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag untuk NU.
Atas pernyataan itu, Menag Yaqut mendapat banyak kritik dari berbagai pihak .
Namun, Menag Yaqut sendiri telah memberikan klarifikasi atas pernyataannya itu, dan mengatakan bahwa pernyataannya disampaikan dalam konteks internal NU untuk memberikan semangat, bukan untuk konsumsi publik.
Baca Juga: Segera Klaim, Berikut 13 Kode Redeem Call of Duty Mobile 'CODM' Selasa 26 Oktober 2021
Ia pun tetap memastikan bahwa Kemenag akan selalu mengakomidir setiap kelompok atau organisasi, tidak hanya NU.
Bahkan menurutnya Kemenag akan mengakomodir semua agama di Indonesia dalam pembuatan kebijakan.***