"Jadi, mural itu, nggak salah. Kalau ada ijinnya. Kalau tidak, berarti melawan hukum, berarti sewenang-wenang," katanya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan Twitter @FaldoMadlini tertanggal 13 Agustus 2021.
"Makanya, kami keras. Ada hak orang lain yang dicederai, bayangkan itu kalau tembok kita, yang tanpa ijin kita. orang yang mendukung kesewenang-wenangan, harus diingatkan," lanjutnya.
Faldo menyebutkan bahwa yang menjadi masalah pada mural adalah bukan mengenai konten ataupun kritikannya.
Namun, Faldo menyebutkan bahwa mural yang dilakukan merupakan tindakan yang sewenang-wenang.
Menurut Faldo, Kritik yang diberikan akan dijawab oleh pemerintah melalui kinerja yang baik.
Baca Juga: Coach Justin, Helmy Yahya, dan Said Didu Mengobrol Masalah Bola, ‘Kuliti’ Klub Manchester City
"Sekali lagi, saya minta maaf, agak keras. Yang jadi masalah, bukan konten atau kritiknya. Kritik selalu terus dijawab dengan kinerja yang baik. Tapi ini tindakan yang sewenang-wenang. Setiap warga negara harus dilindungi dari tindakan yang sewenang-wenang," ungkapnya.
Adanya mural tersebut mengaitkan Faldo terhadap penanganan pandemi Covid-19.
Menurutnya pemerintah masih terus berfokus terhadap penanganan pandemi dan tidak mengurangi motivasinya meski ada kritik dan hinaan.