Sampai saat ini, vaksin Pfizer belum masuk ke Indonesia, sedangkan Johnson & Johnson baru akan diterima tahun depan.
Honesti menuturkan, pihaknya kini telah menyediakan alternatif agar jamaah haji dapat menerima vaksin AstraZeneca.
Hal ini dilakukan supaya jamaah memenuhi syarat yang diberlakukan pemerintah Arab Saudi.
Ia menilai bahwa vaksin AstraZeneca yang sudah ada di Indonesia mungkin dapat disesuaikan dengan jamaah.
Pihaknya pun akan mendiskusikan hal ini terlebih dahulu kepada BPOM dan Komnas KIPI.
"Apakah mereka boleh diberikan vaksin AstraZeneca untuk bisa memenuhi persyaratan," terangnya.
Honesti menilai, tindakan ini juga tentu harus mendapat persetujuan para ahli terlebih dahulu.
Di sisi lain, ia berharap agar pemerintah Indonesia terus berdiplomasi dengan pemerintah Arab Saudi.