Dan itu didengarkan oleh orang-orang, karena yang menyampaikan adalah kiayi, ustadz, dai, mubalig, atau pemimpin apa saja.
Baca Juga: Ungkap Alasan Pacaran dengan Titi Kamal, Christian Sugiono: Awalnya Cuma Ngisi Waktu Kosong
Oleh karena itu, Gus Mus berharap penyampaian narasi kebencian itu harus hilang.
"Ini saya kira harus tidak ada," kata Gus Mus.
"Semua dai, ulama, harus menghilangkan narasi kebencian. Baik benci kepada apa saja," lanjutnya.
Baca Juga: Preview Pertandingan Semifinal Leg Kedua Liga Champions: Manchester City vs PSG
Karena menurutnya, narasi kebencian tidak cocok dengan 'addinurahmah'.
"Dengan Nabiurahmah Nabi Muhammad SAW tidak cocok, dengan Bismillahirahmanirahim tidak cocok," ungkap Gus Mus.
"(Narasi kebencian) tidak cocok semuanya," tambah Gus Mus.
Baca Juga: Jelang Larangan Mudik Lebaran 2021, Jasa Marga Catat Penurunan Kendaraan yang Tinggalkan Jakarta