PDIP dan PSI Disebut Akan Kuasai DKI Jakarta, JRC Sebut Dipengaruhi Oleh Sikap Kritis DPRD

- 17 April 2021, 08:56 WIB
Hasil survei Jakarta Research Center (JRC) terkait elektabilitas partai politik.
Hasil survei Jakarta Research Center (JRC) terkait elektabilitas partai politik. /ANTARA/HO-Jakarta Research Center

PR TASIKMALAYA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi dua partai yang menguasai DKI Jakarta.

Berdasarkan dari hasil survei yang dilakukan oleh Jakarta Research Center atau JRC PDIP dan PSI diperkirkan akan menguasai DKI Jakarta disusul Partai Golkar.

Hasil dari survei mengenai PDIP dan PSI di DKI Jakarta ini diungkapkan oleh Alfian P selaku Direktur Komunikasi JRC dalam siaran persnya pada Jumat 16 April 2021.

Baca Juga: Simak Hal yang Perlu Diketahui untuk Melaksanakan Ibadah Umrah Tahun 2021

"PDIP dan PSI diprediksi bakal menguasai DKI Jakarta dalam pemilihan anggota legislatif, diikuti oleh Golkar yang masuk dalam peringkat tiga besar," kata Alfian dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Hasil survei yang dilakukan pada 1-10 April 2021 menunjukan elektabilitas dari PDIP mencapai 20,09 persen.

Hasil tersebut tidak terlalu jauh berbeda dari hasil Pemilihan Legislatif atau Pileg 2019 dimana PDIP meraih suara sebesar 22,6 persen.

Baca Juga: Ramalan Shio 17 April 2021: Shio Monyet, Ayam Jantan, Anjing, Babi, Hindari Bertengkar dengan Pasangan

PSI dan Golkar masuk ke dalam 3 besar partai di DKI Jakarta setelah menggeser posisi Gerindra dan PKS.

"PSI yang sebelumnya meraih 6,8 persen suara dalam Pileg 2019 melonjak menjadi 15,4 persen dan menduduki urutan kedua. Sedangkan Golkar dari 5,1 persen naik menjadi 8,3 persen, memantapkan diri dalam jajaran tiga besar," ucap Alfian.

Sementara itu PKS mengalami penurunan suara dimana pada Pileg 2019 mencapai 15,5 persen anjlok menjadi 7,6 persen.

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini Sabtu, 17 April 2021: Riki Menjebak dan Membongkar Kebohongan Elsa, Andin Positif Hamil

Hal serupa juga terjadi kepada partai Gerindra dimana dari hasil Pileg 2019 mencapai 15,8 persen menjadi 5,6 persen.

Untuk Partai Demokrat mengalami kenaikan suara dimana dari yang sebelumnya 5,2 persen menjadi 7,1 persen suara.

Alfian menyebutkan PDIP mengalami stagnasi meskipun partai besutan dari Megawati Soekarnoputri itu unggul.

Baca Juga: Ikatan Cinta 17 April 2021: Mama Rosa Masuk Rumah Sakit, hingga Andin Ingin Pisah dari Al Gegara Makam Roy

Sementar untuk PSI mampu meraih elektabilitas yang meningkat sebanyak dua kali lipat dari perolehan Pemilu 2019

"Jika terus meningkat, PSI bisa menyalip dan menjadi parpol terbesar di DKI Jakarta," ujar Alfian.

Kenaikan elektabilitas PSI di DKI Jakarta dipengaruhi oleh sikap kritis dari wakil rakyat PSI di DPRD DKI Jakarta seperti membahas iso banjir, rumah dengan DP 0 persen serta transparansi anggaran.

Baca Juga: Disebut Tidak Paham Pancasila, Haris Pratama Sarankan Nadiem Makarim Mundur dari Mendikbud

Sementara itu dua partai pengusung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yaitu PKS dan Gerindra justru rontok.

"Kinerja Anies yang tidak menunjukkan prestasi signifikan turut memberi disinsentif bagi parpol-parpol pengusung-nya," ujar Alfian menjelaskan.

Beberapa partai politik lain yang mengalami penurunan adalah NasDem, PKB, PAN dan PPP.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta, 17 April 2021: Libra, Scorpio dan Sagitarius akan Jatuh Hati

Sementra itu partai baru yaitu Partai Ummat memiliki elektabilitas sebanyak 2,1 persen.

"Partai Ummat bisa menjadi ancaman PAN seiring keluarnya Amien Rais," kata Alfian.

Sedangkan beberapa parpol lain yang juga mengalami penurunan suara sampai kurang dari 3 persen diantaranya Perindo, Berkarya, Hanura dan partai baru Gelora.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karir Hari Ini 17 April 2021 Cancer, Leo dan Virgo: Ada Kabar Baik Terkait Pekerjaan 

"Sisanya PBB, PKPI, dan Garuda tidak mendapat dukungan, dan 20,8 persen tidak tahu/tidak jawab," papar Alfian.

Survei yang dilakukan oleh Jakarta Research Centre mengambil sampel sebanyak 800 orang secara tatap muka yang mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta pada 1 - 10 April 2021.

Jakarta Research Centre melakukan metode dengan multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 3,4 persen.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah