PR TASIKMALAYA - Seniman Sudjiwo Tedjo menolak wacana pemberian gelar pahlawan untuk Usmar Ismail.
Usmar Ismail yang dikenal sebagai "Bapak Perfilman" Indonesia dianggap layak menerima gelar sebagai pahlawan khsusnya dibidang seni.
Akan tetapi, Sudjiwo Tedjo menilai bahwa seharusnya negara lebih memperhatikan ahli waris Usmar Ismail daripada memberi gelar pahlawan.
Baca Juga: Daftar 6 Pemenang SAG Awards 2021, Yuh Jung Youn Minari Raih Penghargaan Peran Pendukung Terbaik
Hal tersebut disampaikan Sudjiwo Tedjo dalam cuitan Twitter @sudjiwotedjo pada Senin, 5 April 2021.
"Yang penting ahli waris sang maestro dirawat atau dihargai oleh negara," tulis Sujdiwo Tedjo seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @sudjiwotedjo.
Budayawan yang menamai dirinya Presiden Jancukers itu mengkhawatirkan dampak dari pemberian gelar pahlawan pada Usmar Ismail.
Sudjiwo Tedjo tidak ingin ada orang yang mengangkat sosok Usmar Ismail yang hanya akan menunjukan sisi "keburukanya".
Padahal, menurut Sudjiwo Tedjo, sisi "kejelekan" seseorang termasuk Usmar Ismail ialah hal yang manusiawi.
"Rawan ditulis atau difilmkan sisi "jelek-jeleknya" yang sebetulnya manusiawi," tambahnya.
Selain itu, Sudjiwo Tedjo juga tidak ingin maestro Usmar Ismail menjadi sosok yang akhirnya "membosankan" jika diberi gelar pahlawan.
"Sebab, pahlawan disini adalah orang yang akhirnya menjadi membosankan," kata Sudjiwo Tedjo.
Maka dari itu, aktor dan dalang ini menolak dengan wacana pemberian gelar pahlawan baik itu untuk Usmar Ismail maupun maestro lainya.
Baca Juga: Kedapatan Timbun Bahan Pokok Jelang Ramadhan? Siap-siap Dipenjara Hingga Denda Rp50 Miliar
"Saya tidak mendukung maestro Usmar Ismail dan maestro lain untuk resmi dipahlawankan," tambahnya.
Untuk diketahui, Usmar Ismail merupakan sutradara film kelahirna Bukittinggi, 20 Maret 1921 yang wafat pada 2 Januari 1971 di Jakarta.
Usmar Ismail dikenal sebagai pelopor dalam drama modern di Indonesia.
Baca Juga: Menag Terbitkan Edaran Panduan Beribadah Selama Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H, Berikut Isinya
Sehingga, ia mendapat gelar sebagai "Bapak Film Indonesia" karena kiprahnya menjadi seorang sutradara film, sastrawan, wartawan hingga pejuang di Indonesia.***