Sebut Oposisi Kritik Pemerintah Hanya Karena Presidennnya Jokowi, Ferry Koto: Gelap Mata Sekali

- 6 April 2021, 11:40 WIB
Aktivis gerakan koperasi dan pemberdayaan ekonomi rakyat, Ferry Koto sebut pihak oposisi kritik pemerintah bukan dilandasi esensi persoalan, melainkan hanya kerena presidennya Jokowi.*
Aktivis gerakan koperasi dan pemberdayaan ekonomi rakyat, Ferry Koto sebut pihak oposisi kritik pemerintah bukan dilandasi esensi persoalan, melainkan hanya kerena presidennya Jokowi.* /Twitter @ferrykoto

PR TASIKMALAYA- Aktivis gerakan koperasi dan pemberdayaan ekonomi rakyat, Ferry Koto, baru-baru ini menuliskan hasil pengamatannya terkait pihak oposisi yang kerap kali mengkritik kebijakan pemerintahan Jokowi.

Melalui cuitan yang diunggah di akun media sosial Twitter miliknya, Ferry Koto mengatakan, berdasarkan pengamatannya, kritikan yang diarahkan oposisi terhadap pemerintahan Jokowi, bukan berlandaskan kepada esensi persoalannya.

Lebih lanjut, Ferry Koto menuturkan, melainkan kritikan pihak oposisi tersebut karena presidennya adalah Jokowi.

Baca Juga: Kondisi NTT Terkini Pasca Rangkaian Bencana Alam, Wagub NTT Rinci Wilayah yang Masih Terisolasi

Seperti diketahui, setiap kali Jokowi mengeluarkan sebuah kebijakan, pihak oposisi langsung menyerbunya dengan sejumlah kritikan-kritikan yang dianggapnya tidak tepat.

Ferry Koto pun lantas menyinggung jika Presiden Republik Indonesia bukan Jokowi, pasti oposisi akan membela habis-habisan.

Sebagaimana diberitakan Depok.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Sebut Oposisi Mengkritik Bukan Dilandasi Persoalan, Ferry Koto: Tapi karena Presidennya Jokowi", hal itu disampaikan Ferry Koto dalam unggahan di akun Twitter-nya @ferrykoto pada Senin, 5 April 2021.

Baca Juga: Vladimir Putin Menandatangani Undang-Undang yang Bisa Menjadikannya Penguasa Terlama di Rusia sejak Stalin

Jika diamanati, kritik apapun yang dilakukan pada pemerintah, DPR, MA, Pengadilan, Kepolisian dan lembaga negara lainnya oleh sekelompok pihak yg mengaku opoisi, basisnya bukan pada esensi persoalan, tapi hanya karena Presidennya Jokowi. Coba Presidennya Erdogan, akan dibela habis-habisan. Haha,” kata Ferry Koto.

Kemudian dia juga menyebutkan beberapa persoalan di Indonesia yang pada akhirnya Jokowi disalahkan.

Pertama, adalah kasus Sjamsul Nursalim dan soal KPK yang menerbitkan SP3 untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Bawa Bayinya, Seorang Perempuan Ledakan Bom Bunuh Diri di Tunisia

Baca Juga: Diserbu Pasukan Keamanan, Seorang Perempuan Tunisia Ledakan Bom Bunuh Diri Bersama Bayinya

“Coba dilihat. Mahkamah Agung yang membuat keputusan bebas bagi SAT dalam kasus SKL Sjamsul Nursalim (SJN), yang disalahkan tetap Jokowi.

"Padahal itu keputusan lembaga Yudisial. Sama, kasus SP3 SJN, tetap juga Jokowi yang salah. Hahaha Gelap mata sekali,” tutur Ferry Koto.

Kedua, terkait minuman keras (miras) yang beberapa waktu lalu menjadi polemik di berbagai kalangan masyarakat karena Jokowi dianggap melegalkan miras.

Baca Juga: Heboh Benda Mencurigakan Bertuliskan 'FPI Munarman', Refly Harun: Kasihan Ya, Jadi Target untuk Diteroriskan

Soal Miras yang dibatasi Jokowi lewat Perppres, yang jelas-jelas hal yang jauh lebih baik dari UU yang membuka luas, tetap saja Jokowi disalahkan, dan bahkan difitnah melegalisasi MIRAS.

"Lihatlah betapa bahlulnya, jelas-jelas Miras itu sejak dulu legal, demi salahkan Jokowi mereka buat Hoaks. Haha,” tuturnya.

Ketiga adalah soal pajak pulsa dan token. Menurut Ferry Koto, harusnya oposisi mengapresiasi pemerintah bukan malah menyebarkan hoaks.

Baca Juga: TERBARU! Kode Redeem Free Fire Hari ini 6 April 2021, Klaim Sebelum Kehabisan Kuota!

“Pajak pulsa dan token yang jelas-jelas dihapus ditingkat retail, mereka bukannya apresiasi pemerintah, eh malah salahkan Jokowi dengan buat hoaks, ditengah pendemi pemerintah bebani pajak baru ke rakyat. Ampun deh, parahnya opisisi ini. Haha,” ujarnya.

Ferry Koto pun menyebut bahwa pihak-pihak yang mengaku oposisi memiliki kualitas buruk lantaran mengkritik bukan berdasarkan fakta yang ada.

Ya wis, selamat menikmati sampai 2024, buruknya kualitas yang mengaku oposisi. Naga-naganya yang oposisi akan tetap oposisi pada Pemilu 2024 nanti,” ujarnya.***(Sitiana Nurhasanah/Depok.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Depok.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x