Kondisi NTT Terkini Pasca Rangkaian Bencana Alam, Wagub NTT Rinci Wilayah yang Masih Terisolasi

- 6 April 2021, 09:09 WIB
Sejumlah rumah dan kendaraan rusak akibat banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu, 4 April 2021. Truk tangki Pertamina ikut merasakan ganasnya banjir di Flores Timur.
Sejumlah rumah dan kendaraan rusak akibat banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu, 4 April 2021. Truk tangki Pertamina ikut merasakan ganasnya banjir di Flores Timur. /HUMAS BNPB/ANTARA FOTO

PR TASIKMALAYA - 
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi mengungkapkan beberapa daerah di tiga kabupaten masih terisolasi akibat banjir bandang.

Kondisi daerah yang terdampak banjir bandang dan longsor di NTT ini dikabarkannya melalui jumpa pers virtual pada hari Senin, 5 April 2021.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Josef Nae Soi menyebutkan daerah di NTT yang masih terisolasi karena banjir bandang.
 
 
Daerah-daerah tersebut terdiri dari enam desa di Kabupaten Malaka, enam desa di Kabupaten Flores Timur, serta enam kecamatan di Kabupaten Sabu Raijua.

Ia mengatakan di Kabupaten Malaka, desa-desa terisolasi disebabkan oleh robohnya jembatan, lalu di Kabupaten Flores Timur akibat jalan longsor sehingga tidak dapat dilalui.

"Di Sabu Raijua ada enam kecamatan yang terisolasi karena jalan dan jembatan putus," terangnya.
 
Baca Juga: Preview Perempat Final Liga Champion Eropa: Real Madrid vs Liverpool

Josef Nae Soi kemudian memaparkan akumulasi daerah-daerah di NTT yang terkena imbas siklon tropis seroja.

Sebanyak delapan kabupaten saat ini diketahui berada dalam kategori terdampak berat dan yang lainnya sedang atau ringan.

"Flores Timur, Lembata, Kota Kupang, Sabu Raijua, Sumba Timur, Alor, dan Malaka, ini yang dampaknya sangat berat," ungkap Josef Nae Soi.
 
Baca Juga: BMKG Imbau Waspada, Akan Ada Hujan Lebat yang Menyebabkan Ketinggian Gelombang Mencapai Lebih dari 3 Meter

"Kota Kupang dan Kabupaten Kupang juga terdampak sangat luar biasa," lanjutnya.

Ia mengatakan, sampai dengan sekarang, 84 warga NTT menjadi korban jiwa dan sekira 71 orang masih dalam proses pencarian.

Wakil Gubernur tersebut ingin agar para tokoh masyarakat bersedia meminjamkan tempat tinggal atau area untuk ditinggali para pengungsi.
 
Baca Juga: POPULER HARI INI: Terduga Teroris Klaim Anggota FPI Hingga Jokowi Datang di Nikahan Atta Halilintar

Tindakan ini penting supaya menekan kemungkinan kerumunan dan mencegah penularan Covid-19.

"Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah provinsi dan pemerintah daerah bekerja sama dengan TNI dan Polri membuat dapur umum," tutur Josef Nae Soi.

"Kemudian untuk menghindari kerumunan orang, tokoh-tokoh masyarakat agar meminjamkan tempat-tempat mereka agar tidak terjadi eskalasi dari Covid jika ada kerumunan," ujarnya.
 
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini Selasa 6 April 2021: Akhirnya Elsa Akui Membunuh Roy Karena Lipstik?

Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo telah menyediakan tiga helikopter sebagai alat bantu proses evakuasi atau penyaluran logistik bagi para penduduk yang masih terisolir.

Jika jumlah helikopter dinilai kurang, BNPB akan memohon bantuan kepada TNI dan Polri supaya turut menurunkan unit tambahan.

"Daerah terisolir akan didukung helikopter untuk mengirim bantuan kebutuhan dasar," terang Doni.
 
Baca Juga: Pondok Pesantren di Geledah oleh Densus 88, Refly Harun: Jika Untuk Berantas Terorisme, itu Kontradiktif

"Sudah tiga unit yang akan digerakkan ke wilayah NTT. Kalau kurang BNPB akan menyiapkan lagi termasuk dari Mabes TNI dan Polri," pungkasnya.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x