Soal Sinyal Keterkaitan Bom Makassar dengan FPI, Deputi BIN: Kalau dari Runtutan, Memang Ada Kaitannya

- 1 April 2021, 10:14 WIB
Deputi Badan Intelijen Nasional (BIN) Wawan Purwanto menjawab soal sinyal keterikatan FPI dengan peristiwa bom bunuh diri di Makassar saat hadir dalam acara Mata Najwa, Rabu, 31 Maret 2021.*
Deputi Badan Intelijen Nasional (BIN) Wawan Purwanto menjawab soal sinyal keterikatan FPI dengan peristiwa bom bunuh diri di Makassar saat hadir dalam acara Mata Najwa, Rabu, 31 Maret 2021.* //Tangkapan layar YouTube Najwa Shihab

PR TASIKMALAYA - Deputi Badan Intelijen Nasional (BIN) Wawan Purwanto menjelaskan soal adanya kaitan antara bom di Makassar dengan Front Pembela Islam (FPI).

Deputin BIN Wawan Purwanto mengungkapkan, pihaknya telah melihat adanya kaitan antara kejadian teror bom di Makassar dengan FPI yang telah dibubarkan.

“Kalau dari runtutan, memang ada kaitannya,” ujar Deputi BIN Wawan Purwanto PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari tayangan YouTube najwa Shihab, Kamis, 1 April 2021.

Baca Juga: Kutuk Pelaku Teror Mabes Polri dan Bom Makassar, Ali Mochtar Ngabalin: Kalian Bertindak sebagai Tuhan

Adapun kaitan tersebut, terlihat dari runtutan awal terjadinya ‘Baiat’ atau pelantikan secara resmi anggota teroris di Makassar pada tahun 2015 lalu.

“Dari 2015 memang ada Baiat yah, di Sulawesi Selatan, di sebuah Markas Ormas yang sudah dibubarkan itu (FPI),” sambung Wawan Purwanto.

Tak hanya terkait dengan ‘Baiat’, penangkapan 20 pelaku teror juga diketahui bahwa 18 orang diantaranya merupakan anggota dan simpatisan FPI.

Baca Juga: Duel Catur GM Irene Sukandar Melawan GothamChess Berakhir Imbang

Meski ada terlihat ada kaitan, Wawan Purwanto menyebut, hasil temuan aparat juga masih harus melewati proses pembuktian di persidangan karena sudah merupakan ranah hukum.

“Dari bukti-bukti yang ada tadi, nanti para pihak bisa punya alasan-alasan hukum termasuk saksi-saksi dan keterangan ahli, dari situ nanti akan terlihat benang merah,” terang Wawan Purwanto.

Diketahui sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, para terduga teroris yang diamankan pascaledakan bom di Gereja Katedral Makassar telah berbaiat di markas Front Pembela Islam (FPI). 

Baca Juga: Sebut Nama Ahok, Ini Isi Surat Wasiat Pelaku Penyerangan Mabes Polri Berinisial ZA

Ia menuturkan, terungkapnya hal tersebut berdasarkan hasil identifikasi terhadap empat terduga teroris yang diamankan pihak Densus 88 yakni isinial AS, SAS, M dan AN.

"Hasil interogasi dilakukan pengembangan dan penangkapan terhadap satu AS alias EKA alias AR, di mana perannya adalah ikut dalam perencanaan.

"Mengikuti kejadian di Villa Mutiara, kemudian telah berbaiat di markas FPI yang merupakan markas organisasi yang sekarang sudah terlarang," kata Ramadhan di Mabes Polri, Selasa 30 Maret 2021.

Baca Juga: Soroti Reaksi Kader Demokrat Bahagia KLB Deli Serdang Ditolak, Fahri Hamzah: Senyum yang Mewah

Adapun kegiatan 'Baiat' itu sendiri kata Ramadhan dipimpin oleh seorang ustaz berama Basri. Meski begitu ia tak menjelaskan dimana markas FPI yang dimaksud.

Tak hanya itu, berdasarkan rilis yang disampaikan kepolisian diketahui juga dari beberapa barang pelaku yang diamankan diketahui terdapat beberapa atribut yang berkaitan dengan ormas FPI yang sebelumnya telah dibubarkan oleh pemerintah. ***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x