PR TASIKMALAYA - Mustofa Nahrawardaya angkat suara atas pemberitaan mengenai profil dari teroris pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Pernyataan Mustofa Nahrawrdaya itu sebagai tanggapan atas ucapan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar.
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengungkapkan bahwa pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar merupakan pengantin baru.
Komjen Boy Rafli Amar menuturkan, inisial pelaku bom bunuh diri tersebut ialah L dan YSF, dia pun menuturkan bahwa aksinya sebagai bulan madu.
Tidak lupa, Boy Rafli Amar mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah mencontoh aksi bom bunuh diri tersebut.
Menanggapi pernyataan dari Komjen Boy Rafli Amar tersebut, Mustofa Nahrawardaya menilai bahwa hal tersebut tidak etis untuk dinyatakan.
Baca Juga: Mengaku Siap Nyapres di 2024 , Ridwan Kamil: Saya Anggap Pilpres Seperti Kompetisi Badminton Saja
Sebab, menurutnya, tidak dapat bukti secara akurat, pasalnya orang yang melakukan bom bunuh diri tersebut sudah wafat.
Pernyataan tersebut disampaikan Mustofa Nahrawardaya dari akun media sosial Twiter miliknya pada 31 Maret 2021.
"Saya rasa tidak etis pernyataan ini," ucap Mustofa Nahrawardaya sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal akun @Tofa_tofaID pada 31 Maret 2021.
Baca Juga: Pakar Duga 'Obsesi Pemerintah' Teroriskan FPI, Refly Harun: Hambat Pihak yang Tengah Cari Keadilan
"Tidak ada yang bisa membuktikan secara akurat pada orang yang sudah wafat," papar Mustofa Nahrawardaya menambahkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral Makassar pada Minggu, 28 Maret 2021 pukul 10.20 WITA.
Berdasarkan keterangan Polri, pelaku ledakan bom itu berjumlah dua orang yang datang menggunakan sepeda motor.
Diketahui, korban luka-luka akibat ledakan bom di Gereja Katedral Makassar berjumlah sembilan orang dan telah menjalani perawatan di rumah sakit.***