PR TASIKMALAYA- Pembangunan Gedung Olah Raga (GOR) indoor yang berada di Kompleks Stadion Goentor Darjono, Purbalingga yang telah mulai dibangun pada tahun 2019, diketahui saat ini terhenti.
GOR indoor Purbalingga yang diprediksi telah menelan biaya hingga miliaran rupiah itu terhenti akibat adanya putus kontrak dalam proses pembangunannya.
Bahkan, akibat dari putusnya kontrak pada tahap pembangunan GOR indoor Purbalingga tersebut, kini bangunan itu terlihat mangkrak dan terkesan menyeramkan.
Baca Juga: Data Pertamina Diduga Diretas, Pakar TI: Kemanan Sistem Teknologi Tidak Memadai di Sana
Diketahui, meskipun sejumlah pembangunan di Kabupaten Purbalingga terbilang sangat bagus, namun masih ada sejumlah bangunan yang pembangunannya mengalami penghentian akibat putus kontrak hingga menyebabkan mangkrak.
Seperti pembangunan terhadap GOR indoor Purbalingga hingga membuat bangunan tersebut terlihat mengenaskan.
Sebagaimana diberitakan Lensapurbalingga.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Pembangunan GOR Indoor Purbalingga Mangkrak, Sekarang Jadi Sarang Hantu", Dari pantauan lensapurbalingga.com di lapangan, pembangunan hingga putus kontrak baru terlaksana sebagian. Diantaranya pembangunan lantai dasar dan pondasi.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Matchday 3 Piala Menpora 2021: Hari ini Arema FC vs PSIS Semarang
Data yang diperoleh dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Pemkab Purbalingga menyebutkan pembangunan GOR indoor diprediksi menelan biaya sekita Rp 10,6 Miliar.
Pembangunan dimulai pada Mei 2019. Gedung tersebut memiliki sarana lapangan bulutangkis. Selain itu juga bisa difungsikan sebagai lapangan bola basket, sepak takraw, bola volley dan bela diri.
Gedung berkapasitas 2000 orang tersebut pembangunannya dibiayai oleh anggaran APBD Kabupaten dengan metode multi years.
Baca Juga: Api di Kilang Minyak Balongan Belum Juga Padam, Unit Manager PT Pertamina Ungkap Dugaan Penyebabnya
Rencananya pembangunan akan kembali dilanjutkan di tahun 2021. Ada anggaran sekitar Rp 6 Miliar yang disiapkan.
"Kepastiannya masih menunggu pembahasan mengenai recofusing anggaran terkait penanganan Covid-19,” kata Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Pemkab Purbalingga, Siswanto, Minggu 28 Maret 2021.
Diungkapkan pihaknya juga turut prihatin dengan kondisi bangunan yang terkesan mangkrak dan tak terurus.
Oleh karena itu Pemkab mengupayakan agar pembangunan dilanjutkan di tahun anggaran 2021. Bahkan di tahun 2020 juga sudah dialokasikan anggaran.
“Namun karena adanya pandemi Covid 19, sejumlah anggaran pembangunan fisik dikurangi,” ujarnya.
Bowo, yang pernah menjadi petugas parkir di GOR Goentor Darjono mengatakan bahwa bangunan Gor Indoor yang mangkrak menyeramkan.
Malahan kalau malam hari sering terdengar suara aneh dan sering kali muncul penampakan.
"Saat saya parkir malam hari sering mendengar suara aneh, malahan sering muncul penampakan. Bisa dibilang jadi sarang hantu," tuturnya.***(Kurniawan/Lensapurbalingga.Pikiran-Rakyat.com)