PR TASIKMALAYA- Kecaman atas aksi teror bom yang terjadi di Gereja Katedral Makassar pada Minggu pagi, turut lontarkan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Cholil Nafis.
Melalui cuitan yang diunggahnya di akun media sosial Twitter miliknya, Cholil Nafis mengutuk aksi bom bunuh di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan tersebut.
Cholil Nafis mengatakan, setiap kali ada insiden bom bunuh diri pihaknya selalu menghimbau untuk agar tidak sampai ada yang meniru aksi tersebut, sebagaimana yang terjadi di Gereja Katedral Makassar baru-baru ini.
Baca Juga: Terjadi Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar, HNW: Penting Diusut Tuntas Agar Tak Jadi Fitnah
Sebelumnya, pada Minggu pagi, pukul 10.30 WITA, sebuah insiden ledakan bom terjadi di depan Gereja Katedral Makassar.
Diketahui, pada saat insiden ledakan itu terjadi, terdapat sejumlah jemaah gereja yang sedang beribadah di gereja tersebut.
Atas insiden itu, sontak sejumlah kalangan pun turut mengecam dan mengutuk aksi tersebut.
Sebagaimana diberitakan Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Cholil Nafis: Itu Bukan Mati Syahid, Tapi Mati Sangit", melalui cuitan di Twitter miliknya, Cholil Nafis pun angkat suara.
"Mengulang-ngulang setiap ada bom bunuh diri mengutuknya dan menghimbau jangan sampai ada yang menirunya," kata Cholil Nafis, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @cholilnafis, Minggu, 28 Maret 2021.
Cholil Nafis pun menegaskan bahwa aksi bom bunuh diri bukan mati syahid tapi mati sangit. Sehingga dia mengajak semua lapisan masyarakat untuk menjaga keamanan dan kedamaian.
"Itu bukan mati syahid tapi mati sangit. Ayo kita jaga keamanan dan kedamaian. Negeri ini milik kita bersama dan saling menyayangi antara kita. Negara ini berdasar kesepatakatan," kata Cholil Nafis.
Mengulang2 setiap ada bom bunuh diri mengutuknya dan menghimbau jangan sampai ada yg menirunya. Itu bukan mati syahid tapi mati sangit. .
.
Ayo kita jaga keamanan dan kedamian. Negeri ini milik kita bersama dan saling menyayangi antara kita.
Negara ini berdasar kesepatakatan— cholil nafis (@cholilnafis) March 28, 2021
Tak hanya itu, Ketua MUI Sulawesi Selatan KH AG Sanusi Baco, Lc. juga turut mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Sanusi Baco menilai, tindakan pelaku bom bunuh diri tersebut tidak bisa ditoleransi, karena tidak manusiawi dan melanggar nilai-nilai agama.
"Tindakan pelaku ini tidak bisa ditoleransi karena tidak manusiawi dan melanggar nilai-nilai ajaran agama," kata Sanusi Baco di Makassar.
Sanusi Baco mengatakan, aksi bom bunuh diri itu telah membuat orang ketakutan dan tidak merasa tenteram untuk pergi beribadah. Padahal, setiap individu memiliki kebebasan untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, laporan awal pelaku ledakan bom bunuh diri di Gereja Katederal Makassar berjumlah dua orang.
Lokasi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar tak jauh dari Polsek Ujung Pandang, Sekolah Islam Atirah, dan RS Bersalin Sitti Khadijah.
Akibat ledakan yang terdengar cukup keras tersebut warga yang melintas dan petugas kepolisian segera pergi ke lokasi.
Di lokasi ledakan juga ditemukan serpihan tubuh manusia yang diduga pelaku bom bunuh diri. Selain itu, juga terdapat anggota jemaah yang luka di bagian dada dan tangan akibat terkena serpihan bom bunuh diri tersebut.
Baca Juga: Anda Pendamping Desa dan Bingung Soal Laporan? KemendesPDTT Kenalkan Aplikasi LPD
Laporan awal sebanyak 14 korban luka-luka akibat ledakan tersebut telah dilarikan ke tiga rumah sakit di Makassar.***(Rika Fitrisa/Bekasi.Pikiran-Rakyat.com)